Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menampik akan mengekor kenaikan bunga setelah bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve merealisasikan kenaikan bunga di tahun depan.
Perry Warjiyo, Deputi Gubernur Bank Indonesia mengatakan, tetap mengevaluasi bunga acuan dari bulan ke bulan, dengan melihat perkembangan yang ada. Perkembangan dalam negeri antara lain inflasi, laju kredit hingga arah pergerakan dari kebijakan moneter global ataupun negara berkembang.
Sebelumnya, The Fed memberi sinyal akan menaikkan bunga di tahun 2015. BI mengklaim, kabar tersebut sudah diantisipasi. BI menghitung, jika The Fed memangkas stimulus US$ 10 miliar per bulan dari posisi saat ini US$ 65 miliar per bulan, program stimulus akan berakhir akhir tahun ini.
BI memperkirakan, setelah itu akan ada kenaikan bunga AS hingga 1% di tahun 2015 dan 2% di tahun 2016. The Fed pernah bilang, kenaikan bunga mungkin dilakukan enam bulan setelah proses pengurangan stimulus atau tappering off berakhir.
Kepala Ekonom BII Juniman berpendapat lain. Menurut dia, BI akan mempertahankan suku bunga 7,5% hingga akhir tahun. Nanti di tahun depan ketika The Fed mulai menaikkan suku bunga acuannya, maka ada potensi BI mengerek suku bunga sebesar 25 basis poin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News