kontan.co.id
banner langganan top
Selasa, 24 Juni 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.355   -190,00   -1,15%
  • IDX 6.869   82,03   1,21%
  • KOMPAS100 995   15,18   1,55%
  • LQ45 764   10,59   1,40%
  • ISSI 223   2,25   1,02%
  • IDX30 395   4,66   1,19%
  • IDXHIDIV20 461   4,56   1,00%
  • IDX80 112   1,50   1,36%
  • IDXV30 114   0,50   0,44%
  • IDXQ30 128   1,96   1,56%
  • EMAS 1.932.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.355   -190,00   -1,15%
  • IDX 6.869   82,03   1,21%
  • KOMPAS100 995   15,18   1,55%
  • LQ45 764   10,59   1,40%
  • ISSI 223   2,25   1,02%
  • IDX30 395   4,66   1,19%
  • IDXHIDIV20 461   4,56   1,00%
  • IDX80 112   1,50   1,36%
  • IDXV30 114   0,50   0,44%
  • IDXQ30 128   1,96   1,56%
  • EMAS 1.932.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.355   -190,00   -1,15%
  • IDX 6.869   82,03   1,21%
  • KOMPAS100 995   15,18   1,55%
  • LQ45 764   10,59   1,40%
  • ISSI 223   2,25   1,02%
  • IDX30 395   4,66   1,19%
  • IDXHIDIV20 461   4,56   1,00%
  • IDX80 112   1,50   1,36%
  • IDXV30 114   0,50   0,44%
  • IDXQ30 128   1,96   1,56%

BUMN Migas Norwegia Siap Garap Blok Natuna D Alpha


Kamis, 04 Desember 2008 / 07:01 WIB


Reporter: Hans Henricus | Editor: Didi Rhoseno Ardi

JAKARTA. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor minyak dan gas asal Norwegia, StatoilHydro Norway menyatakan siap menggarap Blok Natuna D Alpha bersama PT Pertamina (Persero). Statoil dianggap memiliki teknologi pengelolaan karbon dioksida (CO2) yang cocok untuk pengembangan gas dari blok tersebut.

Presiden dan Chief Executive Officer StatoilHydro Norway Helge Lund mengatakan Natuna memiliki CO2 yang tinggi, sama halnya dengan Norwegia. Makanya, Statoil berminat bekerjasama dengan Pertamina mengelola blok D Natuna. "Kami memiliki pengalaman eksplorasi di laut dalam pemisahan dan pengelolaan CO2," ujar Lund seusai bertemu Wakil Presiden (Wapres) di Kantor Wapres, Jakarta, kemarin.

Seperti diketahui, pengembangan Blok Natuna D Alpha mengalami hambatan karena gas di blok tersebut mengandung CO2 yang cukup tinggi, yakni 70% dari total cadangan gas yang mencapai 24 triliun kaki kubik. Oleh karena itu dibutuhkan teknologi khusus yang mampu memisahkan gas dengan CO2.

Dalam pertemuan dengan Wapres, Lund didampingi Duta Besar (Dubes) Norwegia untuk Indonesia Elvind S Homme. Berbekal pengalaman di negaranya sendiri, kini StatoilHydro siap untuk mengaplikasikan teknologinya di Indonesia.

Meski demikian, Lund mengatakan, pihaknya akan mengikuti prosedur lelang yang sudah ditetapkan oleh Pertamina.

Sebelumnya, StatoilHydro sudah pernah menjalin kerja sama dengan Pertamian di Blok Karama, Selat Makassar, Sulawesi Selatan. Blok yang berada di laut dalam (deep water) tersebut diperkirakan memiliki potensi minyak hingga lebih dari 200 juta barel. "Statoil sudah bekerjasama dengan Pertamian di Blok Karama tahun ini," terang Lund.

Menurut pemerintah Indonesia akan mempelajari tawaran dari Statoi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×