kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bulog mengurangi penyerapan beras


Selasa, 11 September 2012 / 07:14 WIB
Bulog mengurangi penyerapan beras
ILUSTRASI. Photo young business managers crew working with new startup project.


Reporter: Fahriyadi | Editor: Dadan M. Ramdan

JAKARTA. Akibat kemarau panjang yang membuat puluhan ribu hektare lahan pertanian gagal panen, Perum Bulog terpaksa memangkas target pembelian beras dari petani. Awalnya, perusahaan logistik pelat merah ini mematok target penyerapan beras dari petani hingga akhir tahun nanti sebanyak 4,1 juta ton.

Kini, Bulog hanya menargetkan pembelian beras dari petani sebesar 3,2 juta ton hingga 3,5 juta ton. Sutarto Ali Moeso, Direktur Utama Bulog, pesimistis perusahaannya bisa menyamai pencapaian pembelian beras dari petani sebanyak 3,6 juta ton seperti tahun 2009 lalu. "Musim kemarau tahun ini menyebabkan kekeringan di beberapa daerah dan itu pasti berpengaruh pada penyerapan," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR kemarin.

Tapi, Sutarto bilang, penyerapan beras hingga 6 September 2012 sudah mencapai 2,94 ton atau meningkat 6,71% ketimbang periode yang sama di 2011 lalu. Ia berharap, sampai akhir tahun nanti, pembelian beras dari petani bisa mencapai 3,5 juta ton. Dengan permintaan beras tahun ini sekitar 2,4 juta ton, maka stok beras Bulog di awal 2013 bisa sebesar 1,1 juta ton.


Saat ini, stok beras Bulog mencapai 2,2 juta ton. "Idealnya, Bulog menyimpan sekitar 1 juta hingga 2 juta ton beras pada akhir tahun nanti," ujar Sutarto. Toh, dia menegaskan, Bulog belum berencana impor beras. Terlebih, belum ada perintah dari pemerintah untuk membeli beras asal negara lain.

Sebetulnya, Sutarto menjelaskan, Bulog sudah berupaya mengamankan cadangan beras nasional dengan melakukan pembelian sebanyak-banyaknya saat panen raya pada Maret dan April lalu.
Untuk tahun depan, Sutarto mengatakan, Bulog menargetkan bisa menyerap sekitar 3,9 juta ton beras, dengan harga pembelian pemerintah (HPP) Rp 6.600 per kilogram.

Target masih realistis
Siswono Yudo Husodo, anggota Komisi IV DPR, menilai, penurunan target pembelian beras oleh Bulog dari 4,1 juta ton menjadi 3,5 juta ton realistis dan masih mungkin terealisasi hingga akhir tahun nanti. "Dengan fakta saat ini sudah terserap 2,9 juta. Beberapa wilayah sudah mulai masuk musim tanam dan bisa panen jelang akhir tahun, maka besar kemungkinan angka tersebut tercapai," katanya.

Menurut Siswono, bila merujuk data Kementerian Pertanian, produksi beras nasional tahun ini meningkat. "Saya berharap hingga akhir tahun angka 36 juta ton beras bisa tercapai," ungkapnya.
Siswono juga mengapresiasi upaya Bulog yang bisa menyerap beras dari petani secara optimal. Sebab, pengalaman yang sudah-sudah, pengadaan beras selalu tak bisa lepas dari impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×