kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bulog juga Kucurkan Beras Premium


Selasa, 03 Agustus 2010 / 13:18 WIB
Bulog juga Kucurkan Beras Premium


Reporter: Adi Wikanto, Uji Agung Santoso | Editor: Edy Can

JAKARTA. Bukan hanya berasa bagi warga miskin dan premium, pemerintah juga mengizinkan Badan Usaha Logistik (Bulog) menggelar operasi pasar beras berkualitas premium. Sebab, harga beras premium juga mengalami kenaikan.

Contohnya seperti beras Cianjur Kepala yang mencapai Rp 8.500 per kilogram (kg) pada akhir bulan kemarin. Kemudian, beras Setra Rp 8.200, Saigon Rp 7.600 per kg, dan beras Muncul kualitas I Rp 7.600. Rata-rata mengalami kenaikan Rp 1.000 per kg. "Dengan kondisi ini, operasi beras kualitas premium bisa dilakukan," kata Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Perekonomian, saat mengunjungi gudang Bulog di Kelapa Gading, Selasa (3/8).

Sebab, pemerintah khawatir harga beras premium terlalu tinggi akan membebani masyarakat kelas atas. "Tapi, selain membebani, juga akan mempengaruhi inflasi," kata Hatta.

Namun, pemerintah meminta Bulog mengelar operasi beras kualitas premium tersebut dengan straegi yang tepat. Tujuannya, agar beras bisa sampai ke konsumen tingkat akhir. "Kami tidak ingin ada pedagang yang memanfaatkannya," kata Hatta.

Direktur Utama Bulog Sutarto Alimuso mengaku siap menjalankan operasi pasar beras kualitas premium tersebut. Namun, operasi pasar kali ini tidak bisa menggunakan skema seperti biasa. "Terutama terkait potongan harga tidak bisa terlalu besar agar Bulog tidak rugi," kata Sutarto.

Selisih harga hanya diambil beberapa ratus dari harga eceran, bukan harga grosir. Selain itu, mekanisme pelaksanaan akan menggunakan sistem tertutup. "Jadi hanya pengguna rumah tangga saja yang bisa mendapatkannya," kata Sutarto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×