kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bulog Diminta Lakukan Pengadaan Beras Komersial


Senin, 06 April 2015 / 21:09 WIB
Bulog Diminta Lakukan Pengadaan Beras Komersial
ILUSTRASI. Harga Batubara dan CPO Turun, Hexindo Adiperkasa (HEXA) Tetap Optimis Target Penjualan Alat Berat Tercapai di Akhir Tahun. KONTAN/Daniel Prabowo/04/11/2008


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Harris Hadinata

JAKARTA. Realisasi penyerapan beras dari petani hingga bulan Maret 2015 masih rendah. Padahal, awal April ini petani sudah mulai memasuki masa panen raya.

Menteri Koordintaor Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengakui penyerapan beras dari petani masih rendah, yaitu baru sekitar ratusan ribu ton saja. Padahal target beras yang harus diserap mencapai 2,7 juta ton.

Target tersebut sejatinya sudah dianggap terlalu kecil oleh presiden Joko Widodo. Presiden yang ngetop dipanggil Jokowi ini meminta Bulog menyerap hingga 4,5 juta ton.

Oleh karenanya, pemerintah akan mempersilahkan Bulog melakukan pengadaan komersial. Jadi, Bulog akan menggunakan dana dari hasil pinjaman komersial dalam membeli gabah kering dari petani. "Pengadaan gabah kering komersial akan memakai dana pinjaman komersial Bulog," ujar Sofyan, Senin (6/4) di Istana Negara, Jakarta.

Terkait hal tersebut Bulog dan Kementerian BUMN harus mengupayakan mencari dana tersebut. Sofyan tidak menjelaskan, berapa kebutuhan dana untuk memenuhi pengadaan gabah kering komersial tersebut. Yang jelas, Bulog harus melakukan pengadaannya hingga 1,3 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×