kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Buka Paviliun di Hannover Messe , RI Teken Perjanjian Senilai US$ 1,98 Miliar


Selasa, 18 April 2023 / 12:25 WIB
Buka Paviliun di Hannover Messe , RI Teken Perjanjian Senilai US$ 1,98 Miliar


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Fahriyadi .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi kegiatan hari kedua kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Jerman untuk membuka Paviliun Indonesia pada Hannover Messe di Hall 2 Fairgrounds kota Hannover sekaligus mengunjugi sejumlah stan co-exhibitors serta pembukaan acara Indonesia-Germany Business Summit. Pada acara tersebut, Selaku Ketua Dewan Pengarah Panitia Nasional Partisipasi Indonesia sebagai Official Partner Country pada Hannover Messe 2023, Airlangga menyambut Presiden Joko Widodo dan Kanselir Jerman Olaf Scholtz.

Dalam sambutannya, Airlangga menjelaskan makna tema Infinite Journey sebagai perjalanan Indonesia menuju masa depan dengan optimisme dan konstruksi kapal pinisi yang dibangun cukup besar ditengah paviliun Indonesia membawa makna bahwa Indonesia adalah kekuatan global baru yang siap menghadapi berbagai tantangan di masa mendatang seperti para pelaut pinisi Indonesia yang berani mengarungi samudera luas.

“Sebanyak 157 co-exhibitors menempati area lahan pameran seluas 3,000 meter persegi (m2) terdiri dari pemerintahan, lembaga pendidikan dan riset, swasta dan BUMN. Indonesia juga menampilkan desain Ibu Kota Nusantara sebagai kota hutan yang cerdas dan berkelanjutan masa depan dibangun dengan melestarikan hutan. Partisipasi Indonesia pada pameran kali ini terutama mempromosikan peta jalan Making Indonesia 4.0, kerja sama industri, mendorong ekspor dan investasi asing, serta memperkuat hubungan bilateral dengan Jerman dan Negara-negara Eropa,” jelas Airlangga dalam keterangannya,  Selasa (18/4).

Hannover Messe merupakan salah satu pameran industri dan perdagangan terbesar di dunia yang digelar tiap tahun di kota Hannover Jerman.

Lebih lanjut, Airlangga juga melaporkan telah ditandatangani 26 perjanjian, yang terdiri dari 4 (empat) perjanjian Government-to-Business (G-to-B) dan 22 perjanjian kerja sama Business-to-Business (B-to-B).

“Total nilai dari perjanjian tersebut sekitar US$ 1,98 miliar atau EUR 1,84 miliar yang akan membuka lapangan pekerjaan untuk sekitar 80.000 orang, “ terang Airlangga.

Airlangga melaporkan perjanjian bilateral dengan membentuk Komite Bersama Indonesia–Jerman Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi (Joint Economic and Investment Committee/JEIC) yang mencakup 12 sektor kerja sama di bidang perdagangan, industri, lingkungan dan energi, riset dan inovasi, maritim, kesehatan, pariwisata, pelatihan vokasi dan pendidikan, serta pengembangan UMKM.

Presiden Joko Widodo dan Kanselir Jerman, Olaf Scholz menyambut sekaligus membuka Paviliun Nasional Indonesia secara resmi. Dalam sambutannya, Presiden menjelaskan makna Kapal Pinisi yang menjadi logo Partner Country Indonesia dalam Pameran Hannover Messe 2023. Kapal pinisi melambangkan langkah Indonesia dalam mempercepat upaya transformasi industri Indonesia menuju industri 4.0 yang pada ujungnya akan berkontribusi pada bangkitnya ekonomi kawasan dan global.

Selepas acara pembukaan Paviliun Indonesia, Presiden Joko Widodo dan Kanselir Olaf Scholz beserta delegasi meninjau secara resmi (official walkabout) beberapa stan/booth co-exhibitor Indonesia, seperti Otorita IKN, Nongsa Digital Park, Akebono Brake Astra Indonesia, dan Festo Indonesia, dilanjutkan dengan kunjungan ke beberapa stan co-exhibitor Jerman.

Selepas peninjauan, kedua pemimpin negara membuka Indonesia-Germany Business Summit. Acara yang melibatkan Kadin Indonesia dan Ekonit Jerman menegaskan eratnya hubungan dan kerja sama yang saling menguntungkan dan berupaya dapat lebih ditingkatkan lagi melalui perjanjian dagang dalam bentuk Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang saat ini telah memasuki putaran ke-14 dan tengah didorong percepatan penyelesaiannya tahun ini.

Kerjasama konkret kedua negara semakin meneguhkan langkah mengatasi kendala supply chain dan berkomitmen membangun iklim investasi. Jerman sebagai salah satu kontributor Just Energy Transition Partnership (JETP) yang diluncurkan tahun lalu saat Presidensi G20 Indonesia di dalam bagian dari Partnership for Global Investment and Infrastructure (PGII) untuk dekarbonisasi energi. Kerja sama penting lain yang diperkuat adalah mengatasi climate change dan carbon neutrality. “Upaya tersebut ditujukan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat di kedua negara,” tegas Kanselir Olaf Scholz.

Dalam sambutan di acara Business Summit, Presiden menjelaskan strategi prioritas pembangunan ekonomi Indonesia adalah hilirisasi industri, transisi energi, serta pembangunan IKN. Hilirisasi industri bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi (added value), menjaga keberlanjutan dan lingkungan serta membuka lapangan kerja. Indonesia menyatakan siap untuk menjadi mitra pengembangan industri semikonduktor dan joint production baterai kendaraan listrik.

Terkait transisi energi, potensi EBT Indonesia sangat besar yang dapat mencapai 434 GW. Untuk mengembangkannya, Indonesia membutuhkan dukungan pembiayaan yang inovatif, transfer teknologi tinggi serta re-skilling tenaga kerja.

Prioritas lain adalah pembangunan IKN dengan desain smart & sustainable forest city menempati luas lahan 250 ribu Hektar dan 65% lahan untuk hutan tropis. Presiden Joko Widodo menegaskan IKN dibangun berdasarkan pada prinsip green energy & green economy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×