Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga calon presiden mulai memaparkan visi dan misi dalam debat perdana Calon Presiden 2024 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa 12 Desember 2023 di Gedung KPU Jl Imam Bonjol Jakarta
Pada membuka visi misinya, Calon Presiden Nomor Urut 1 Anies Baswedan membuka dengan sentilan keras, bahwa hari ini ada satu orang milenial bisa menjadi wakil wakil presiden tapi ada milinial yang lain yang peduli dengan negara dan mengungkapkan pendapat tapi dihadapi dengan kekerasan benturan. "Bahkan dengan gas air mata," katanya.
Anies juga menyesalkan lambannya aparat negara dalam merespon laporan masyarakat sehingga yang terjadi pelapor menjadi korban tindak kriminal.
"Kita menyaksikan peristiwa Ibu Mega Suryani Dewi pelapor kepada negara tidak diindahkan, malah menjadi korban," katanya.
Dalam catatan KONTAN, Mega Suryani Dewi (umur 24 tahun) adalah korban pembunuhan oleh tersangka suaminya sendiri, N (25 tahun). Kasus pembunuhan terjadi di Kampung Cikedokan, Desa Sukada, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi Jawa Barat. Mega diketahui pernah memberikan laporan tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada pihak kepolisian pada Agustus 2023 sebelum ditemukan meninggal dunia beberapa minggu kemudian.
Anies juga mengajak orang tua dari Harun al Rasyid, Harun al Rasyid adalah seorang umur 15 tahun yang meninggal dunia pada kerusuhan Mei 2019 pasca pemilu. Ia ditemukan di sekitar Jembatan Slipi Jakarta Barat, yang hingga kini disebut belum mendapatkan keadilan dari negara.
Sementara Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto mengungkapkan ia memahami dan mengerti saat ini banyak kekurangan dalam penegakan hukum dan keadilan.
Tapi "Kita harus bersyukur di tengah ketidakpastian di tengah terjadinya perang dimana-mana, banyak terjadi perang saudara di berbagai belahan dunia. Indonesia aman damai terkendali, harga-harga terkendali. Ekonomi masih aman karena karena kepemimpinan karena manajemen negara yang berhasil," kata Prabowo.
Prabowo menegaskan pemimpin harus arif, dewasa dan tak boleh munafik. Pemimpin harus ing ngarso sung tulodo harus memberi contoh.
Pada sesi tanya jawab Prabowo mempertanyakan kelangkaan pupuk di Jawa tengah, yang mengganggu produktivitas pertanian, selama Ganjar menjadi Gubernur Jawa Tengah. Namun Ganjar menjawabnya bahwa kelangkaan pupuk ini, tidak hanya terjadi di Jawa Tengah, tapi juga di Papua, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra, karena masalah utamanya adalah tidak ada satu data yang dimiliki pemerintah pusat tentang data petani.
Pada pemaparan visi dan misinya, Ganjar menceritakan dirinya bersama Calon Wapres Mahfud MD memulai kampanye dari Merauke dan Sabang, hanya untuk mendengarkan dan melihat lansung apa yang dirasakan rakyat. "Agar kontesti lima tahunan itu ada harapan dan masuk ke seorang pemimpin sehingga satu kata dan perbuatan," katanya.
Bagi Ganjar, mendengarkan masyarakat ini penting. Di Merauke, Ganjar menemui seorang pendeta Pak Leo yang terpaksa menolong seorang ibu untuk melahirkan hanya belajar dari youtube. "Ini hak kesehatan yang tidak bisa didapat di sana, kami akan kerahkan di seluruh Indonesia, satu desa satu tenaga kesehatan dan satu fasilitas kesehatan," katanya.
Sementara, Mahfud MD menemui guru di Sabang, Aceh. Ada guru agama yang ikut membangun negara, tapi apakah sudah memperhatikan mereka? Karena itu, ke depan ia akan memberikan perhatian kepada guru agama dengan insentif yang lebih baik.
Sementara di Nusa Tenggara Timur (NTT) Ganjar mengaku bertemu dengan anak-anak muda yang tak mudah mengakses lapangan kerja. Mereka juga mengalami kesulitan untuk mengakses internet tidak sama dengan kemudahan yang dirasakan masyarakat di Pulau Jawa. "Catatan ini internet gratis bagi mereka yang bersekolah," kata Ganjar.
Sedangkan di Nusa Tenggara Barat, (NTB) Ganjar mendengarkan masukan dari kalangan disabilitas karena itu ia akan memberikan perhatian lebih besar agar mereka bisa mengembangkan kreasi lebih baik.
Ganjar juga mengaku mendengarkan keluhan Ibu Shinta orang tua dari Melki (Melki Sedek Huang ketua BEM Universitas Indonesia) yang harus diperiksa karena anaknya mengkritik pemerintah. "Ini harus selesai, kalau governance baik ini tidak akan terjadi," kata Ganjar.
Di Kalimantan, Ganjar menemui masyarakat Dayak yang berharap mereka dilibatkan dalam pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara. "Semua bisa jalan kalau pemerintah bersih akomodatif, kita sikat korupsi dengan serius bukan kata-kata," kata Ganjar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News