kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Budi Waseso usut pencucian uang bandar narkoba


Rabu, 09 September 2015 / 15:44 WIB
Budi Waseso usut pencucian uang bandar narkoba


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Budi Waseso mengatakan, jajarannya akan mengusut dugaan pencucian uang yang dilakukan oleh pengedar dan bandar narkoba yang tertangkap. Hal ini dikatakan Budi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (9/9).

"Pasti (diusut). Sekarang terhadap Freddy Budiman TPPU-nya sedang berjalan (pengusutan)," kata Budi.

Saat ini, pengusutan pencucian uang tersebut dilakukan oleh Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri. Salah satunya yakni mengusut harta dari bandar narkoba tersebut. 

"Jadi kalau dibilang kita tidak melakukan penyidikan, itu salah besar," kata Budi. 

Aparat penegak hukum, lanjut Budi, telah melakukan berbagai upaya, salah satunya menjerat pelaku dengan hukuman maksimal. "Tidak ada lagi nanti pengampunan," ujar dia.

"Pelabuhan tikus"

Sementara itu, terkait pasokan narkoba, Budi mengatakan, para pelaku memasok barang haram tersebut melalui berbagai jalur. Salah satunya "pelabuhan tikus" di Indonesia. 

"Pelabuhan-pelabuhan ini rawan masuknya narkoba, apalagi pelabuhan tikus. Banyak sekali yang lolos," kata Budi.

Ia menyebutkan, jumlah "pelabuhan tikus" di Indonesia cukup banyak. 

"Ini tergantung juga kepedulian masyarakat sekelilingnya. Kalau ada barang-barang yang masuk secara ilegal, seyogianya dilaporkan atau disampaikan ke aparat penegak hukum di situ," kata Budi.

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Eko Daniyanto mengatakan, pengungkapan 115 kilogram sabu dan 5.450 butir ekstasi oleh jajarannya menunjukkan bahwa jalur laut masih menjadi tempat favorit untuk memasok narkoba melalui "pelabuhan tikus" hingga sampai ke Jakarta. (Kahfi Dirga Cahya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×