kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

BPS: Semua daerah bisa tumbuh positif, hanya Bali dan Nusa Tenggara yang negatif


Jumat, 05 November 2021 / 11:27 WIB
BPS: Semua daerah bisa tumbuh positif, hanya Bali dan Nusa Tenggara yang negatif
ILUSTRASI. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seperti kita ketahui, ada peningkatan kasus harian Covid-19 yang signifikan pada awal kuartal III-2021. Ini salah satunya didorong oleh merebaknya varian Delta yang lebih mudah menular.

Untuk memutus mata rantai penularan kasus Covid-19, pemerintah pun akhirnya menjalankan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat dan dilanjutkan dengan PPKM Level 3-4. Tak hanya membatasi mobilitas, ini juga menyendat proses pemulihan ekonomi.

Namun, di tengah gonjang-ganjing akibat meroketnya kasus harian Covid-19, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2021 masih bisa tumbuh positif.

Baca Juga: Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2021 masih didominasi oleh Pulau Jawa

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian periode Juli 2021 hingga September 2021 tumbuh 3,51% yoy. Meski memang, ini jauh lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 yang pada waktu itu melesat 7,07% yoy.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, pertumbuhan positif ini tak terjadi di seluruh pulau besar di Indonesia. Pasalnya, kelompok provinsi d Bali dan Nusa Tenggara mencatatkan pertumbuhan negatif 0,09% yoy dengan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 2,75%.

“Pada kuartal II-2021, kelompok Provinsi Bali dan Nusa Tenggara berhasil tumbuh 3,70% yoy dengan sumbangan pada pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 2,85%,” ujarnya, Jumat (5/11).

Sementara kelompok provinsi lainnya, meski mengalami pertumbuhan positif tetapi perlambatan dari kuartal sebelumnya, kecuali kelompok provinsi di Maluku dan Papua.

Pulau Jawa yang tumbuh 3,03% yoy pada kuartal III-2021, atau melambat dair pertumbuhan pada kuartal II-2021 yang sebesar 7,88% yoy. Meski begitu, Pulau Jawa memberikan sumbangan lebih dari separuh pada pertumbuhan ekonomi domestik, tepatnya 57,55%.

Kelompok provinsi di Pulau Sumatera tercatat tumbuh 3,78% yoy, atau melambat dari pertumbuhan pada kuartal II-2021 yang sebesar 5,27% yoy. Pulau Sumatera ini memberi kontribusi pertumbuhan sebesar 21,95%.

Baca Juga: Meleset dari target, ekonomi Indonesia cuma tumbuh 3,5% di kuartal III-2021

Sementara itu, kelompok provinsi di Kalimantan mencatat pertumbuhan 4,53% yoy, atau melambat dari kuartal II-2021 yang sebesar 6,28% yoy. Meski begitu, Kalimantan memberi  kontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8,32%.

Kelompok provinsi di Pulau Sulawesi tercatat tumbuh 4,58% yoy, atau lebih rendah dari kuartal II-2021 yang sebesar 8,51% yoy. Ini memberi kontribusi 6,98% pada pertumbuhan ekonomi domestik.

Nah, kelompok provinsi di di Maluku serta Papua mencatat pertumbuhan 9,15% yoy, atau naik dari pertumbuhan kuartal II-2021 yang sebesar 8,75% yoy. Kelompok provinsi ini memberikan sumbangan 2,45% pada pertumbuhan ekonomi domestik.

Selanjutnya: Cadangan devisa Indonesia bulan Oktober 2021 turun jadi US$ 145,5 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×