kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BPS Sebut Penduduk Miskin Terbesar Berasal dari Sektor Pertanian


Sabtu, 23 November 2024 / 04:15 WIB
BPS Sebut Penduduk Miskin Terbesar Berasal dari Sektor Pertanian
ILUSTRASI. Warga beraktivitas di perumahan padat penduduk di bantaran anak kali krukut, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (4/7/2024). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/04/07/2024


Reporter: Whiwid Anjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statiska (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan warga miskin mayoritas penduduk miskin di Indonesia berasal dari sektor pertanian.

Hal ini disampaikan Amalia setelah menghadiri rapat koordinasi bersama Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Kementerian Sosial (Kemensos), perwakilan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Kementerian Koperasi.

Amalia mengatakan, ada beberapa data yang bisa digunakan untuk pengentasan kemiskinan, terdapat data kemiskinan makro dan data kemiskinan mikro yang akan diintegrasi sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menjadi data tunggal.

“Kami menyampaikan dari berbagai data yang kami miliki ada beberapa hal yang bisa menjadi pencermatan. Pertama adalah bahwa orang miskin itu mayoritas berada di sektor pertanian,” kata Amalia dalam konferensi pers Penyelarasan Kebijakan Pengentasan Kemiskinan, Jumat (22/11).

Baca Juga: 3 Bansos Bakal Cair, Cara Cek Apakah Anda Penerima Bansos November 2024 Lewat NIK KTP

Menurut data yang dirilis BPS, persentase penduduk miskin yang bekerja di sektor pertanian mencapai 47,94% dari total penduduk miskin.

Menurut dia, sebelum menargetkan orang miskin yang akan diberikan bantuan, perlu untuk mencermati karakteristiknya terlebih dahulu. 

“Kalau karakteristik orang miskin yang itu nanti adalah orang usia kerja dan kemudian karena ketidakmampuannya untuk tidak bisa bekerja sehingga miskin, maka nanti diarahkan bagaimana dia bisa bekerja,” ujarnya.

Lebih lanjut, jika karakteristik orang miskin yang memang sudah tidak bisa bekerja karena sudah tua, maka artinya pengentasan kemiskinan tersebut akan berbentuk lain.

“Artinya, dari berbagai karakteristik, dari sektor mana orang miskin berada itu menjadi salah satu input berharga untuk para menteri dan BP Taskin menyusun program yang lebih tepat sasaran,” pungkas Amalia. 

Selanjutnya: Ganjil Genap Jakarta Pagi-Siang (23 November 2024), Cek Jadwal dan Jalan

Menarik Dibaca: Jadwal Lengkap KRL Solo-Jogja Sabtu-Minggu, 23-24 November 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×