Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada April 2024 sebesar 0,25% secara bulanan month on month (MoM), atau lebih rendah bila dibandingkan dengan kondisi inflasi pada Maret 2024 yang sebesar 0,52% MoM.
Sementara itu, secara tahunan terjadi inflasi 3,00% atau year on year (YoY).
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan inflasi pada periode Lebaran 2024 ini merupakan yang terendah dalam 3 tahun sebelumnya, yakni pada April 2023, Mei 2022, serta Mei 2021.
Amalia menuturkan, rendahnya inflasi di Lebaran 2024 dikarenakan komponen harga bergejolak mengalami deflasi sebesar 0,31%, setelah sebelumnya mengalami tekanan selama tujuh bulan berturut-turut.
Baca Juga: Saat Lebaran Kelompok Makanan dan Minuman Deflasi, Tanda Konsumsi Lesu?
Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi komponen harga bergejolak adalah cabai merah, beras, telur ayam ras, dan cabai rawit.
Kemudian, kelompok makanan, minuman, dan tembakau bulan ini menyumbang andil deflasi sebesar 0,01%, berbeda dengan bulan sebelumnya yang justru menjadi penyumbang andil inflasi terbesar.
Sedangkan, kelompok yang memberikan andil inflasi terbesar pada April 2024 adalah kelompok transportasi, yaitu sebesar 0,12%, jauh lebih tinggi dibandingkan andilnya pada Maret 2024 yang sebesar 0,01%.
Tingginya andil inflasi kelompok transportasi pada April 2024 utamanya disebabkan oleh komoditas tarif angkutan udara dan tarif angkutan antar kota.
Baca Juga: Inflasi April 2024 Banyak Disumbang Komponen Harga yang Diatur Pemerintah
Tarif angkutan udara mengalami inflasi sebesar 8,05% pada momen Lebaran, setelah sebelumnya mengalami deflasi 0,97% pada Maret 2024.
“Sedangkan untuk tren inflasi tarif angkutan antar kota sejak Februari 2024 masih berlanjut hingga momen Lebaran di bulan April 2024,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News