Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Risiko yang dimaksud adalah adanya potensi distorsi pasokan makanan karena langkah yang diambil oleh pemerintah untuk menahan penyebaran Covid-19 yang lebih masif, yaitu dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Namun, risiko ini rupanya terhambat dengan kondisi global seperti jatuhnya harga komoditas energi.
Baca Juga: BPS catat inflasi April sebesar 0,08%
Lebih lanjut, Wisnu yakin bahwa kondisi inflasi ini bukan menjadi faktor penghambat Bank Indonesia (BI) dalam melancarkan kebijakan. Menurutnya, bank sentral masih akan terus berjalan sambil menggelontorkan kebijakan yang akomodatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News