kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.179   21,00   0,13%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Bapanas Rilis Hasil Uji Keamanan Anggur Shine Muscat, Bagaimana Hasilnya?


Jumat, 01 November 2024 / 04:39 WIB
Bapanas Rilis Hasil Uji Keamanan Anggur Shine Muscat, Bagaimana Hasilnya?
ILUSTRASI. Bapanas bersama Dinas Pangan Provinsi sebagai OKKPD akhirnya merilis hasil uji cepat terhadap residu pestisida pada anggur jenis Shine Muscat.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Dinas Pangan Provinsi sebagai Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) akhirnya merilis hasil uji cepat (rapid test) terhadap residu pestisida pada anggur jenis Shine Muscat. 

Bagaimana hasilnya?

Melansir Infopublik.id, hasil uji yang dilakukan di hampir 100 kabupaten/kota menunjukkan bahwa 90% sampel dinyatakan negatif residu pestisida. Sementara 10% lainnya masih berada dalam batas aman.

Menurut Pelaksana Harian (Plh) Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Yusra Egayanti, hasil uji cepat ini menunjukkan bahwa anggur Shine Muscat yang beredar di Indonesia aman untuk dikonsumsi. 

"Meskipun demikian, kami tetap mengirim sebagian sampel ke laboratorium untuk memastikan kandungannya,” ujar Yusra, dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik pada Kamis (31/10/2024).

Sebelumnya, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menanggapi pemberitaan tentang temuan residu pestisida pada anggur Shine Muscat yang diimpor dari China dan dijual di Thailand. 

Baca Juga: Anggur Shine Muscat China Mengandung Pestisida Berbahaya, Ini Langkah Bapanas

Arief menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi mendalam dan meminta Otoritas Keamanan Pangan (OKKP) serta OKKPD provinsi untuk memperketat pengawasan produk pangan segar yang masuk ke pasar Indonesia.

“Sebagai tindak lanjut, kami akan memperkuat pengawasan terhadap produk pangan segar melalui sampling dan pengujian laboratorium secara berkala,” jelas Yusra.

Kasus ini berawal dari laporan di Thailand mengenai adanya residu pestisida di atas batas aman pada anggur Shine Muscat yang diimpor dari China. 

Meskipun demikian, Otoritas Badan Pengawas Obat dan Makanan/Food and Drugs Administration (FDA) Thailand telah mengeluarkan rilis resmi yang menyatakan bahwa anggur tersebut aman untuk dikonsumsi.

Meski hasil uji di Indonesia menunjukkan bahwa anggur Shine Muscat aman, Bapanas mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan praktik konsumsi yang baik, seperti memilih produk yang memiliki izin edar dan mencuci buah dengan air bersih sebelum dikonsumsi.

Selain memastikan keamanan pangan impor, Bapanas juga mendorong masyarakat untuk lebih banyak mengkonsumsi buah lokal. 

Baca Juga: Iran Sahkan Perjanjian Dagang PTA dengan RI, Ekspor Indonesia Bisa Menanjak

Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas, Rinna Syawal, mengungkapkan bahwa buah lokal menawarkan kesegaran dan kualitas karena tidak harus menempuh perjalanan jauh sebelum sampai ke konsumen. 

Bapanas berharap masyarakat semakin mendukung produk lokal untuk memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

“Buah lokal lebih segar dan memiliki cita rasa khas. Konsumsi buah lokal juga sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal, yang mendorong kemandirian pangan nasional,” ujar Rinna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×