kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BPN Prabowo-Sandi tuding modal asing penyebab defisit CAD Indonesia


Rabu, 10 April 2019 / 21:29 WIB
BPN Prabowo-Sandi tuding modal asing penyebab defisit CAD Indonesia


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pemenangan Nasional (BPN) calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi) menilai penanaman modal asing (PMA) menjadi salah satu beban neraca pembayaran Indonesia selama ini.

Meski menjadi sumber devisa, PMA di sisi lain berkontribusi terhadap defisit neraca transaksi berjalan alias current account deficit (CAD) Indonesia. Tahun lalu, neraca pembayaran Indonesia mencatat defisit sebesar US$ 7,1 miliar. Hal tersebut lantaran CAD melebar menjadi US$ 31,1 miliar atau 2,98% dari produk domestik bruto (PDB).

Tim ekonomi BPN Anthony Budiawan mengatakan, melebarnya CAD tak terlepas dari besarnya pembayaran pendapatan primer dalam neraca transaksi berjalan. Menilik data, pembayaran pendapatan primer memang terus naik hingga mencapai US$ 39,58 miliar pada akhir 2018 lalu.

"Tahun 2004 pembayaran pendapatan primer US$ 12,85 miliar dan tahun lalu angkanya sudah sampai US$ 39,58 miliar. Itu artinya, uang hasil investasi asing, dividen, dan sebagainya semuanya keluar. Ini yang membuat defisit kita makin besar," kata Anthony, Rabu (10/4).

Anthony menilai, pemerintahan saat ini terlalu mengandalkan investasi asing hingga mengabaikan potensi investasi di dalam negeri. Hal ini dianggapnya berbahaya lantaran membuat perekonomian Indonesia bergantung pada modal asing, yang bisa datang dan pergi dengan cepat dan kapan saja, terutama saat ada gonjang-ganjing perekonomian global.

Oleh karena itu, Anthony mengatakan, pemerintahan Prabowo-Sandi nantinya akan mengedepankan penanaman modal dalam negeri (PMDN) alias investasi lokal.
"Perbandingan PMA dan PMDN kita saat ini 68,84% berbanding 31,16%, ini yang membuat pembayaran pendapatan primer ita melonjak," kata Anthony.

Targetnya, porsi investasi asing dan investasi domestik bisa seimbang yaitu 50%:50%. Dengan demikian, stabilitas nilai tukar rupiah dapat lebih terjaga sekaligus memberdayakan pengusaha nasional untuk mensubstitusi PMA.

Adapun, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat PMDN mencapai Rp 328,6 triliun dengan porsi 45,6% pada 2018. Sementara, porsi PMA sebesar Rp 392,7 triliun atau 54,4%. Sepanjang tahun lalu, PMDN mengalami pertumbuhan 25,3% secara year-on-year, sedangkan jumlah PMA turun 8,8%.

Menanggapi ini, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo dan Ma'ruf Amin Arif Budimanta mengatakan, fokus Presiden meningkatkan investasi berbasis modal asing ditujukan untuk tiga tujuan utama.

"Pertama, menjadi sumber penerimaan devisa untuk jangka menengah dan panjang. Kedua, sumber penciptaan lapangan kerja; dan ketiga, mendorong keterlibatan usaha kecil dan menengah masuk dalam rantai pasok industri," ujar Arif.

Secara umum, Jokowi-Ma'ruf berkomitmen untuk mengedepankan kesetaraan dalam menggerakkan perekonomian Indonesia, termasuk antara warga negara Indonesia dan warga negara asing. Selama kesetaraan tersebut tetap dijaga dalam koridor asas kepentingan nasional.

-

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×