Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA - BPJS Ketenagakerjaan secara konsisten melaksanakan upaya promotif preventif dengan tujuan menekan angka kecelakaan kerja. Hingga akhir Agustus, BPJS Ketenagakerjaan mencatat 239.000 klaim kecelakaan kerja dengan total nominal mencapai Rp 1,97 triliun.
Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan, Roswita Nilakurnia membuka secara resmi kegiatan Promotif dan Preventif BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2023 di Usman Harun Sport Center Jakarta. Kegiatan ini juga dilaksanakan secara serentak di 10 wilayah lain di Indonesia.
Roswita menyampaikan BPJS Ketenagakerjaan, sebagai badan representasi negara, berperan aktif mendukung dan mendorong pemberi kerja untuk melaksanakan K3 secara berkelanjutan.
"Harapannya adalah untuk menjadikan keselamatan dan kesehatan kerja sebagai budaya sehingga angka kecelakaan dapat diminimalisir," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (13/10).
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Selatan Panggil 209 Perusahaan Terkait Tunggakan Iuran
Untuk wilayah DKI Jakarta, BPJS Ketenagakerjaan berkolaborasi dengan Korlantas Polri untuk mengadakan pelatihan safety riding dan safety driving bagi 330 peserta dari berbagai perusahaan yang telah mendaftarkan pekerjanya di BPJS Ketenagakerjaan dan berkomitmen terhadap K3.
Di wilayah lain, bantuan diberikan dalam bentuk multivitamin untuk pekerja wanita, Alat Pelindung Diri (APD) bagi pekerja Perkebunan, serta pelatihan K3 bersertifikat dan penyesuaian lingkungan kerja yang ramah disabilitas.
Kegiatan promotif preventif disesuaikan berdasarkan tingkat kecelakaan kerja di berbagai sektor usaha dan karakteristik area operasional di setiap daerah.
Roswita merinci, 56% kecelakaan terjadi di tempat kerja, 33% di lalu lintas, dan sisanya 9% di luar tempat kerja. Kecelakaan lalu lintas, meskipun tidak paling banyak, memiliki tingkat keparahan tinggi dengan 6% - 9% korban meninggal.
Sektor perkebunan menjadi penyumbang kecelakaan kerja tertinggi secara nasional. Perlindungan pekerja di sektor ini masih kurang, hanya mencakup 20% dari total tenaga kerja. Responsif terhadap hal ini, BPJS Ketenagakerjaan bekerjasama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan ILO untuk meningkatkan perlindungan, khususnya di sektor perkebunan.
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Selatan Panggil 209 Perusahaan Terkait Tunggakan Iuran
Roswita mengingatkan kecelakaan kerja menimbulkan kerugian bagi pekerja, keluarga, dan perusahaan. Semua pihak, termasuk pemerintah, harus mendukung upaya promotif dan preventif.
Sejak 2019, BPJS Ketenagakerjaan telah mengadakan kegiatan promotif preventif. Pada tahun 2022, lewat 11 Kantor Wilayahnya, BPJS Ketenagakerjaan berhasil menyalurkan 31.977 bantuan.
Pihak BPJS Ketenagakerjaan berharap kegiatan ini dapat mewujudkan sinergitas antara pemerintah, pemberi kerja, dan pekerja untuk kesejahteraan pekerja. "Ke depannya, kami akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pekerja," pungkas Roswita.
Sementara itu, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Menara Jamsostek, Mohamad Irfan menyampaikan kegiatan ini merupakan bagian dari manfaat layanan bagi peserta BPJamsostek.
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan: 65% Pekerja Informal Terdapat di Desa
"Kegiatan ini juga sebagai wujud perhatian, kepedulian serta dukungan dari BPJamsostek kepada masyarakat terutama para pekerja yang terdaftar program BPJAMSOSTEK dalam menekan angka kecelakaan kerja," ungkap Irfan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News