Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga beras di pasar masih tetap tinggi meskipun upaya operasi pasar terus dilakukan. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan salah satu penyebabnya lantaran adanya mafia beras yang melakukan repacking atau mengganti kemasan beras Bulog dengan kemasan beras premium.
Sehingga beras Bulog yang seharusnya dijual murah, sampai ke tangan konsumen tetap dengan harga yang tinggi tidak sesuai dengan ketentuan.
"Jadi ya karena itu, (harga beras) enggak akan turun-turun, karena mereka jualnya begitu," kata Buwas saat ditemui di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (4/5).
Untuk itu, pihaknya meminta satgas pangan melakukan pengetatan pengawasan untuk memimalisir kejadian ini. Sebab kata dia kejadian ini memang kerap terjadi.
Baca Juga: Harga di Atas HPP, Bulog Tak Maksimal Serap Beras Milik Petani
"Beras Bulog dimasukkan ke packaging merek-merek mereka untuk disuplai dan dijual dengan harga tinggi premium," pungkas Buwas.
Wakil Ketua Satgas Pangan Komisaris Besar Polisi Samsul Arifin, membenarkan ada kejadian tersebut. Menurutnya hal ini sering terjadi ketika harga beras sedang mengalami fluktuasi harga.
Pihaknya juga sudah melakukan pengetatan pengawasan, bahkan ia mengaku beberapa temuan sudah dilakukan tindak lanjut untuk diberikan sanksi sesuai UU Pangan dan UU Perlindungan Konsumen.
"kita sudah melakukan penindakan beberapa kasus sudah masuk pengadilan. Di Banten juga ada di Bekasi juga ada," terang Samsul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News