Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minggu (2/9) di Istana Negara, para atlet Asian Games berkumpul. Salah satu agendanya adalah pemberian bonus total Rp 210 miliar yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Presiden Jokowi memang ingin agar dana bonus atlet Asian Games bisa diberikan secepatnya sebelum acara penutupan dilakukan. Bonus ini merupakan penghargaan untuk atlet yang telah berjuang di Asian Games.
Sebagai gambaran saja, dalam gelaran Asian Games 2018, Indonesia telah mengoleksi 98 medali dengan rincian 31 medali emas, 24 perak, dan 43 perunggu.
Sebenarnya darimana asal dari dana bonus Asian Games ini? Kenapa pemberiannya begitu cepat?
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebagai satu-satunya bank yang dipilih untuk menyalurkan bonus atlet ini mengatakan dana ini berasal dari satuan kerja (satker) APBN Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). "Ini bukan dana talangan BRI, tapi dana transfer rekening giro satker Kemenpora," kata Sis Apik Wijayanto, Direktur Hubungan Kelembagaan BRI, kepada kontan.co.id, Senin (3/9).
Menurut Sis, dana bonus atlet ini sudah ada surat keputusannya (SK) dari pemerintah. SK ini terkait bonus yang diberikan pemerintah kepada atlet. BRI dalam hal ini bertugas membuka rekening dan mentransfer sesuai arahan satker.
Sebagai informasi saja, BRI merupakan Official Prestige Partner Asian Games 2018. Seluruh bonus yang diberikan melalui Bank BRI dapat diambil digunakan oleh para atlet langsung setelah para atlet mendapatkan buku tabungan Britama Bisnis dan kartu ATM BRI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News