kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNPT bilang teroris juga Lebaran


Kamis, 08 Agustus 2013 / 15:41 WIB
Promo Superindo terbaru berlaku 14-17 Maret 2022 untuk diskon besar produk kebutuhan harian mulai hari Senin.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Ansyada Mba'i enggan menduga siapa pelaku penembakan terhadap polisi di Ciputat dan Cirendeu dalam beberapa hari terakhir. Menurutnya, sebelum ada bukti, pihaknya tidak mau menduga-duga. 

Ansyada juga berharap selama masa Lebaran ini tidak ada lagi penyerangan terhadap polisi dan masyarakat. Sambil bercanda ia bilang, pada hari yang fitri ini, teroris juga Lebaran. Dengan kata lain, Ansyada menduga teroris tidak melakukan aksinya selama Lebaran. "Kita jangan menduga-duga, teroris juga Lebaran kan," ujarnya sambil tertawa kepada wartawan saat ditemui di Istana Negara, Kamis (8/8).

Saat ini, BNPT tengah bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk mengungkap pelaku penembakan terhadap aparat kepolisian. Namun sampai saat ini, pihak kepolisian dan BNPT masih belum merampungkan penyelidikan mereka sehingga belum bisa diambil kesimpulan.

Ansyada tidak heran kenapa terjadi penembakan terhadap polisi. Meskipun belum disimpulkan pelakunya teroris, tapi berdasarkan pengalaman selama ini, teroris biasanya selalu mengincar pihak aparat kepolisian karena dinilai sebagai musuh sebab sering menggagalkan aksi mereka dan membunuh teman-teman mereka.

Negara, menurut Ansyada, dilihat sebagai musuh oleh teroris. Karena itu, aparat negara, juga otomatis menjadi musuh teroris. "Di seluruh dunia sasaran pertama pasti polisi dan yang paling dekat dengan negara adalah polisi. Lihat saja di Irak dan Mesir," tuturnya.

Terkait bom di Vihara, Ansyada bilang, teroris memang selalu menargetkan mereka yang dinilai bertanggungjawab terhadap penindasan komunitas Islam di daerah atau negara tertentu. Kelompok yang dinilai melakukan penindasan akan dijadikan target serangan.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×