kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNPB: Pemerintah siapkan vaksin dosis ketiga


Kamis, 30 September 2021 / 15:10 WIB
BNPB: Pemerintah siapkan vaksin dosis ketiga
ILUSTRASI. BNPB: Pemerintah siapkan vaksin dosis ketiga


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi mengantipasi gelombang ketiga wabah Covid-19, pemerintah akan menggelar program vaksinasi dosis ketiga (booster) pada tahun depan. 

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, pemberian vaksin merupakan upaya untuk keluar dari pandemi Covid-19. Dengan semakin banyak orang mendapatkan vaksin dosis pertama dan kedua, maka upaya pengendalian vaksin bisa tercapai.

Tak hanya itu, pemerintah juga menyiapkan skenario jika diperlukan vaksinasi tambahan. Mengingat, beberapa negara dan studi sudah merekomendasikan pemberian vaksin dosis ketiga bagi tiga kelompok utama.

"Pertama bagi orang dewa di atas usia 18 tahun dengan masalah kekebalan. Kemudian lansia berusia di atas 70 tahun dan tenaga kesehatan," kata Siti, dalam diskusi daring dikutip pada Kamis (30/9). 

Baca Juga: Dua bulan lockdown, Melbourne kembali cetak rekor kasus Covid-19 harian

Sebelumnya, pemerintah sudah memberikan vaksinasi darurat dosis ketiga kepada tenaga kesehatan. Diperkirakan tahun depan, pemerintah memberikan vaksin serupa kepada masyarakat umum. 

Salah satu skenarionya, pemberian vaksin gratis bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional. Di luar itu, masyarakat memiliki pilihan untuk mendapatkan vaksin berbayar dari berbagai jenis dan merek.

Ia mengungkapkan, pemberian vaksin dosis ketiga diperlukan. Bahkan beberapa studi menyebut, tingkat kemanjuran vaksin untuk melawan penyakit (efikasi) akan menurun setelah enam bulan pasca disuntik. 

"Untuk antisipasi penurunan efikasi itu, kami menyusun skenario vaksin dosis ketiga," ungkapnya. 

Hingga saat ini, pemerintah masih fokus vaksinasi dosis pertama dan kedua. Sampai akhir 2021, pemerintah menargetkan 80% atau 208 juta penduduk Indonesia bisa menerima vaksin tersebut. 

Selanjutnya: Ini efek samping vaksin Sputnik V, Janssen, dan Convidecia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×