Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi mengantipasi gelombang ketiga wabah Covid-19, pemerintah akan menggelar program vaksinasi dosis ketiga (booster) pada tahun depan.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, pemberian vaksin merupakan upaya untuk keluar dari pandemi Covid-19. Dengan semakin banyak orang mendapatkan vaksin dosis pertama dan kedua, maka upaya pengendalian vaksin bisa tercapai.
Tak hanya itu, pemerintah juga menyiapkan skenario jika diperlukan vaksinasi tambahan. Mengingat, beberapa negara dan studi sudah merekomendasikan pemberian vaksin dosis ketiga bagi tiga kelompok utama.
"Pertama bagi orang dewa di atas usia 18 tahun dengan masalah kekebalan. Kemudian lansia berusia di atas 70 tahun dan tenaga kesehatan," kata Siti, dalam diskusi daring dikutip pada Kamis (30/9).
Baca Juga: Dua bulan lockdown, Melbourne kembali cetak rekor kasus Covid-19 harian
Sebelumnya, pemerintah sudah memberikan vaksinasi darurat dosis ketiga kepada tenaga kesehatan. Diperkirakan tahun depan, pemerintah memberikan vaksin serupa kepada masyarakat umum.
Salah satu skenarionya, pemberian vaksin gratis bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional. Di luar itu, masyarakat memiliki pilihan untuk mendapatkan vaksin berbayar dari berbagai jenis dan merek.
Ia mengungkapkan, pemberian vaksin dosis ketiga diperlukan. Bahkan beberapa studi menyebut, tingkat kemanjuran vaksin untuk melawan penyakit (efikasi) akan menurun setelah enam bulan pasca disuntik.
"Untuk antisipasi penurunan efikasi itu, kami menyusun skenario vaksin dosis ketiga," ungkapnya.
Hingga saat ini, pemerintah masih fokus vaksinasi dosis pertama dan kedua. Sampai akhir 2021, pemerintah menargetkan 80% atau 208 juta penduduk Indonesia bisa menerima vaksin tersebut.
Selanjutnya: Ini efek samping vaksin Sputnik V, Janssen, dan Convidecia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News