kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BMKG: Suhu panas masih akan melanda sejumlah daerah sepekan ke depan


Selasa, 22 Oktober 2019 / 11:10 WIB
BMKG: Suhu panas masih akan melanda sejumlah daerah sepekan ke depan
ILUSTRASI. Warga mengambil air dari salah satu sumur di Desa Pegagan, Pamekasan, Jawa Timur, Senin (29/7/2019). Dalam sebulan terakhir warga desa itu harus antre untuk mendapatkan air bersih di sumur tersebut akibat kemarau. ANTARA FOTO/Saiful Bahri/ama.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan suhu panas yang melanda sejumlah daerah akhir-akhir ini masih berpotensi terus terjadi hingga waktu sekitar satu pekan ke depan.

“Posisi semu matahari masih akan berlanjut ke selatan dan kondisi  atmosfer yang masih cukup kering sehingga potensi awan yang bisa menghalangi terik matahari juga sangat kecil pertumbuhannya,” kata Deputi Bidang Metereologi BMKG, Mulyono R. Prabowo, dalam siaran persnya Senin (21/10) siang dilansir dari laman Setkab.

Baca Juga: Peringatan dini BMKG: Hari ini hujan dan angin kencang bisa terjadi di 10 provinsi

Beberapa stasiun pengamatan BMKG mencatat suhu udara maksimum dapat mencapai 37 C sejak tanggal 19 Oktober lalu.

Bahkan pada tanggal 20 Oktober terdapat tiga stasiun pengamatan BMKG di Sulawesi yang mencatat suhu maksimum tertinggi yaitu, Stasiun Meteorologi Hasanuddin (Makassar) 38.8 C, diikuti Stasiun Klimatologi Maros 38.3 C, dan Stasiun Meteorologi Sangia Ni Bandera 37.8 C.

“Suhu tersebut merupakan catatan suhu tertinggi dalam satu tahun terakhir, dimana pada periode Oktober di tahun 2018 tercatat suhu maksimum mencapai 37 C,” jelas Mulyono seraya menambahkan, stasiun – stasiun meteorologi yang berada di pulau Jawa hingga Nusa Tenggara mencatatkan suhu udara maksimum terukur berkisar antara 35 C – 36.5 C pada periode 19 – 20 Oktober 2019.

Baca Juga: Tanpa hujan, angin kencang menerjang Puncak Bogor secara tiba-tiba

Berdasarkan persebaran suhu panas yang dominan berada di selatan Khatulistiwa, menurut Deputi Bidang Metereologi BMKG itu, hal ini erat kaitannya dengan gerak semu Matahari.

Mulyono menjelaskan, pada bulan September, Matahari berada di sekitar wilayah khatulistiwa dan akan terus bergerak ke belahan Bumi selatan hingga bulan Desember. Sehingga pada bulan Oktober ini, posisi semu matahari akan berada di sekitar wilayah Indonesia bagian Selatan (Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dsb).

“Kondisi ini menyebabkan radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi di wilayah tersebut relatif menjadi lebih banyak, sehingga akan meningkatkan suhu udara pada siang hari,” terang Mulyono.

Selain itu, lanjut Mulyono, pantauan dalam dua hari terakhir, atmosfer di wilayah Indonesia bagian selatan relatif kering sehingga sangat menghambat pertumbuhan awan yang bisa berfungsi menghalangi panas terik matahari.

Baca Juga: BMKG: Suhu 36,5 derajat Celcius di Jakarta bisa berlangsung seminggu ke depan

“Minimnya tutupan awan ini akan mendukung pemanasan permukaan yang kemudian berdampak pada meningkatnya suhu udara,” ungkap Mulyono.

Ia menyebutkan, gerak semu matahari merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat yang terdampak suhu udara panas ini untuk minum air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi, mengenakan pakaian yang melindungi kulit dari sinar matahari jika beraktivitas di luar ruangan, serta mewaspadai aktivitas yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki potensi tinggi karhutla.

Baca Juga: Kata BMKG, ini dia penyebab suhu Jakarta tembus 36,5 derajat Celcius di siang hari

Selain itu, BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya angin kencang yang berpotensi terjadi di pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.

Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui: – call center 021-6546315/18; – http://www.bmkg.go.id; – follow @infobmkg;

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×