Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pemerintah melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) siap menindaklanjuti rencana investasi Australia yang nilainya mencapai US$ 970 juta. Ini merupakan tindak lanjut rencana Negeri Kangguru itu untuk masuk ke sejumlah bisnis di Indonesia.
Adapun, bisnis itu meliputi sektor infrastruktur, industri padat karya, subtitusi impor dan hilirisasi pertambangan. Franky Sibarani, Kepala BKPM mengatakan, sepanjang periode 22 Oktober 2014 hingga 2 Oktober 2015, BKPM mengidentifikasi minat investasi asal Australia mencapai US$ 1,5 miliar.
"US$ 970 juta diantaranya diharapkan segera ditindaklanjuti melalui pengajuan izin prinsip ke BKPM," ujarnya dalam pernyataan resmi, Rabu (7/10).
Sudah ada sepuluh investor Australia yang sudah melakukan pertemuan one-on-one dengan pihak BKPM saat kegiatan pemasaran investasi di Australia, Agustus 2015 lalu. Franky berharap, investor-investor tersebut bisa bertemu dengan mitra potensial Indonesia. Ia berjanji, pihaknya akan memfasilitasi pertemuan tersebut saat kunjungan lanjutan ke Australia November 2015 mendatang.
Hari ini, pihaknya bersama dengan Menteri Pertanian dan Sumber Daya Air Australia, Barnaby Joyce melakukan pembicaraan terkait program swasembada sapi. Ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya yang digelar Agustus 2015 lalu.
Dalam pertemuan tersebut disepakati program kemitraan dalam hal program pembiakan sapi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia untuk peternakan sapi dan pertukaran pengetahuan.
Sejatinya, Indonesia dan Australia sudah memiliki program kemitraan yang dinamakan Indonesia-Australia Partnership in Food Security on Red Meat and Cattle Sector. Terkait hal ini Barnaby bilang, pihaknya siap membantu untuk mengembangkan bidang riset genetik dan pengembangan breeding.
"Asal diberikan waktu yang cukup, maka kami siap mendukung program pemerintah Indonesia," kata dia.
Pemerintah berencana mengalokasikan lahan seluas satu juta hektar (ha) untuk pengembangan peternakan sapi. Berdasarkan hitungan BKPM, diperlukan 450.000 ekor indukan sapi untuk mendukung program swasembada sapi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News