Reporter: David Oliver Purba | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Guna mendorong peningkatan investasi di Papua, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) segera berkoordinasi dengan Kementrian Perindustrian untuk menyusun langkah konkret mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK) di Sorong, Papua.
Kepala BKPM Franky Sibarani saat mengunjungi Sorong 15-16 Agustus lalu mengungkapkan, beberapa langkah telah dipersiapkan untuk mengembangkan kawasan khusus ini. Pihaknya akan meminta dukungan kebijakan baik pemerintah pusat hingga dukungan Pemda Papua Barat dan Sorong untuk menyiapkan lahan, infrastruktur pelabuhan, jalan, listrik guna meyakinkan investor potensial yang berminat masuk kekawasan ini.
“Kami akan mempromosikan potensi investasi di Sorong, memang butuh kerja keras dan tidak mudah meyakinkan calon investor,” ungkap Franky dalam siaran resmi, Senin (17/8).
Menurutnya, kawasan yang memiliki lahan zona industri seluas 6.000 hektare (ha) dan zona pariwisata 1.000 ha tersebut cukup strategis karena terintegrasi dengan pelabuhan. Kawasan ini juga memiliki sumber air bersih dari tiga sungai yang ada yaitu sungai Segun, Warsamson dan Kladuk, serta sumber energi dari PLTA Warsamson.
"Kawasan ini memenuhi syarat sebagai kawasan ekonomi yang terintegrasi dan kami optimis KEK Sorong dapat menjadi pengungkit pembangunan di Papua Barat dan Papua," ungkap Franky.
BKPM mencatat realisasi investasi di Provinsi Papua sepanjang semester I 2015 mencapai Rp 123,19 miliar, naik dibanding realisasi investasi semester I 2014 Rp 0,49 miliar. Sementara itu realisasi investasi Provinsi Papua Barat semester I 2015 sebesar Rp 59,93 milliar, naik dibandingkan semester I 2014 sebesar Rp 32,93 miliar.
Dalam kunjungann ke Sorong, Franky berkunjung ke dua kawasan KEK yakni KEK Arar dan pelabuhan Arar Sorong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News