Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengaku belum melihat adanya peningkatan pengajuan izin usaha ke kawasan Kalimantan Timur pasca diumumkannya lokasi calon ibu kota baru di kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara.
“Belum terlihat ya di OSS (Online Single Submission) untuk gerak minat investor ke sana,” tutur Deputi Pelayanan Penanaman Modal BKPM Husen Maulana saat ditemui di kantor BKPM, Senin (2/9).
Baca Juga: Jokowi tambah posisi menteri di kabinet mendatang
Namun, Husen mengatakan, BKPM cukup yakin dengan arus masuk investasi ke calon ibu kota baru tersebut ke depan. Terutama investasi di sektor infrastruktur yang akan mendukung proses pembangunan di Kalimantan Timur.
Menurut data realisasi penanaman modal kuartal II-2019 yang dirilis BKPM, lima lokasi penanaman modal terbesar, baik dalam negeri (PMDN) maupun asing (PMA) yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten.
Sementara, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) sebelumnya menyebutkan, estimasi kebutuhan pembiayaan pembangunan ibu kota baru mencapai Rp 485,2 triliun.
Baca Juga: Kementerian ESDM kantongi valuasi 4 perusahaan mineral yang akan lakukan divestasi
Sebesar 54,6% atau Rp 265,2 triliun diharapkan berasal dari skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Sementara, 26,2% atau Rp 127,3 triliun diharapkan dari peran investasi swasta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News