kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,89   -4,12   -0.46%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BKPM akan buka dua sektor untuk asing


Rabu, 25 November 2015 / 10:42 WIB
BKPM akan buka dua sektor untuk asing


Reporter: Amailia Putri Hasniawati, Uji Agung Santosa | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan mempercepat pembukaan dua sektor usaha untuk investasi asing. Pembukaan bidang usaha ini rencananya akan menjadi bagian dari Paket Kebijakan Ekonomi VII selain insentif pajak bagi industri garmen dan sepatu.

Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan, dua bidang usaha yang dimaksud menjadi bagian dari usulan yang masuk pembahasan panduan investasi alias daftar negatif investasi (DNI). "Kalau menunggu pedoman investasi perlu waktu, jadi satu-dua sektor ini akan diajukan tanpa menunggu pedoman keseluruhan," ujarnya, Selasa (24/11).

Tanpa mengatakan lebih detail, menurut Franky, salah satu yang menjadi pertimbangan pembahasan dua bisnis ini dipercepat adalah banyaknya investor asing yang siap menanamkan investasinya. Namun dia masih merahasiakan jenis sektor industri yang bakal diprioritaskan bagi pemodal asing.

Sebelumnya, Franky mengungkapkan bahwa sektor usaha pemakaman dan perawatan bagi manula (senior living) sudah banyak dilirik  oleh investor Jepang dan Australia. Total komitmen nilai investasi masing-masing US$ 40 juta dan US$ 26 juta.

Deputi Pengendalian dan Pelaksana BKPM Azhar Lubis juga tidak bersedia mengungkapkan dua bidang usaha yang dimaksud. Apalagi BKPM sampai saat ini masih membahas lebih dalam terkait usulan revisi panduan investasi atau DNI pada Rabu (25/11) ini. "Yang kami prioritaskan untuk yang berorientasi ekspor dan banyak minat investasinya," katanya.

Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kementerian Koordinasi Perekonomian Edy Putra Irawady menyatakan masih terlalu dini untuk mengetahui bidang-bidang usaha yang akan dibuka untuk asing. "Revisi DNI baru dua kali dibahas di level teknis, masih terlalu minor isunya," katanya.

Dirinya mengusulkan agar jasa perdagangan dan distributor dibuka untuk asing di atas 49% khusus wilayah Timur Indonesia. Saat ini sektor ini dibatasi kepemilikan asing maksimal 33%. Dengan naiknya kepemilikan saham asing di distributor, maka pekerjaan bagi UMKM sebagai rantai pasok akan meningkat. "Tidak mungkin, misalnya Samsung mampu mendistribusikan sampai ke tingkat kecamatan, itu rejeki UMKM," katanya.

Dengan kepemilikan saham asing yang lebih besar untuk  asing di distributor besar, juga akan ada keleluasaan bagi distributor untuk bergerak sehingga konsumen tidak memperoleh barang palsu termasuk layanan purna jual yang lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×