Reporter: kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan adanya birokrasi atau skema yang terlalu rumit dan bertele-tele dalam distribusi pupuk bersubsidi milik pemerintah kepada petani.
Distribusi pupuk dari pabrik hingga sampai ke tangan petani itu semula memerlukan 145 aturan, yang membutuhkan tanda tangan menteri hingga Direktur Jenderal (Dirjen) di kementerian/lembaga terkait.
"Pupuk dari pabrik milik Pemerintah Indonesia, pupuk yang disubsidi oleh APBN, keluar dari pabrik menuju petani tadinya 145 peraturan, regulasi," kata Prabowo dalam sambutannya di penutupan Konferensi Internasional Infrastruktur Tahun 2025 di Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025).
Tak hanya tanda tangan menteri dan Dirjen, aturan itu juga memerlukan persetujuan dari gubernur, bupati, hingga camat.
Akibatnya, distribusi pupuk bersubsidi kepada petani memakan waktu lama.
Baca Juga: Penuhi Undangan Vladimir Putin, Prabowo Dijadwalkan Terbang ke Rusia 18-20 Juni 2025
Kepala Negara pun menghapus mekanisme-mekanisme tersebut agar pupuk bersubsidi bisa sampai lebih cepat.
"Harus tanda tangan menteri, untuk tanda tangan menteri harus paraf Dirjen. Dari situ persetujuan gubernur, persetujuan bupati, camat, baru ke petani. Saya coret itu semua," ucap Prabowo.
Mantan Menteri Pertahanan ini memilih pupuk bersubsidi langsung didistribusikan dari pabrik ke Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
Menurut Prabowo, hal itu merupakan bagian dari efisiensi dan deregulasi yang dilakukan di bawah kepemimpinannya.
"Langsung ke Gapoktan. Enggak ada ini, ini, ini. Produksi naik. Pupuk yang langka, ternyata bisa tidak langka. Pupuk bisa terjangkau oleh petani," ungkap Prabowo.
Prabowo berpendapat, kebijakannya semakin mempertebal keyakinan bahwa pemerintahan yang modern harus efisien, kerja cepat, fleksibel, dan tidak boleh bertele-tele.
"Peraturan penting untuk mengawasi, mengendalikan, dan mengamankan. Tapi peraturan yang dibuat hanya untuk mempertahankan kekuasaan sektoral dan hal-hal yang terlibat dengan kepentingan-kepentingan tertentu, yang tidak semata-mata untuk kepentingan rakyat, harus kita tinggalkan," tandas Prabowo.
Baca Juga: Batal Hadiri KTT G7, Prabowo Pilih Bertemu Putin di Rusia
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prabowo Ungkap Skema Rumit Penyaluran Pupuk Subsidi: 145 Aturan dan Tanda Tangan, Saya Coret!", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2025/06/12/19475601/prabowo-ungkap-skema-rumit-penyaluran-pupuk-subsidi-145-aturan-dan-tanda.
Selanjutnya: BP Haji Sebut Arab Saudi Batal Potong Kuota Haji 50% pada 2026
Menarik Dibaca: UGM Gaet Industri untuk Hilirisasi Riset, Sasar Pasar Ekspor Herbal Kosmetika
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News