kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.415.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.490
  • IDX 7.555   20,61   0,27%
  • KOMPAS100 1.163   0,66   0,06%
  • LQ45 942   3,23   0,34%
  • ISSI 221   -0,44   -0,20%
  • IDX30 479   2,02   0,42%
  • IDXHIDIV20 576   2,70   0,47%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 160   0,80   0,50%

Bioetanol Bakal Jadi Pengganti Bensin, Luhut: Bisa Hemat Sampai Rp 38 Triliun


Rabu, 10 Juli 2024 / 10:03 WIB
Bioetanol Bakal Jadi Pengganti Bensin, Luhut: Bisa Hemat Sampai Rp 38 Triliun
ILUSTRASI. Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan laporan saat peluncuran digitalisasi layanan perizinan penyelenggaraan event di Jakarta, Senin (24/6/2024). Peluncuran digitalisasi layanan tersebut sebagai langkah mempermudah penyelenggara event dalam mengajukan perizinan dalam membuat kegiatan guna mendukung upaya mendatangkan wisatawan mancanegara dalam jumlah besar melalui penyelenggaraan event-event internasional. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/YU


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan secara bertahap penggunan bioetanol mulai digencarkan sebagai pengganti bensin. 

Luhut bilang, bioetanol juga bisa menjadi solusi untuk menekan polusi udara karean sulfurnya bisa berkurang dari 500 ke 50. 

"Kalau ini terjadi, sulfur dikurangi, bisa mengurangi orang yang sakit karena ISPA. Dan bisa menghemat sampai Rp 38 triliun ekstra pembayaran BPJS Kesehatan," terang Luhut melalui media sosialnya, Selasa (9/8). 

Baca Juga: Harga Acuan Bioetanol Pada Juli 2024 Naik Jadi Rp 15.101 Per Liter

Selain itu, rencana ini sejalan dengan upaya pemerintah yang bakal memperketat penerimaan subsidi BBM mulai 17 Agustus 2024 guna menghemat APBN. 

Saat ini PT Pertamina (Persero) tengah menyiapkan skemanya agar penaluran BBM subsidi tepat sasaran. 

"Kita harap 17 Agustus sudah bisa mulai di mana orang yang tidak berhak dapat subsidi akan kita kurangi," katanya. 

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan anggaran subsidi energi pada tahun ini akan membengkak. 

Baca Juga: Target Produksi Bioetanol, Pertamina, dan Rencana Akuisisi Perusahaan Asing

Hal ini berdasarkan beberapa parameter perubahan mulai dari harga minyak dunia, lifting minyak dan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS).

"Belanja dari subsidi dan kompensasi yang diperkirakan juga akan mengalami kenaikan karena adanya faktor tadi volume maupun kurs dan harga," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Kerja Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Senin (8/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×