kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bio Farma sudah produksi 117,1 juta dosis bulk vaksin covid-19


Minggu, 01 Agustus 2021 / 10:00 WIB
Bio Farma sudah produksi 117,1 juta dosis bulk vaksin covid-19


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai dengan tanggal 29 Juli 2021, sebanyak 117,1 juta dosis bulk Vaksin Covid-19 telah diproses di Bio Farma. Dari jumlah tersebut menghasilkan sebanyak 92,1 juta dosis produk jadi, dengan 74 juta dosis diantaranya sudah mendapatkan lot release. Kemudian 18,1 juta dosis dalam proses karantina.

Bio Farma sebagai perusahaan yang mengemban tugas dari pemerintah RI sebagai penyedia vaksin Covid-19, terus berkomitmen untuk menjaga pasokan vaksin Covid-19 di Indonesia.

Setidaknya terhitung tanggal 27 Juli 2021 yang lalu, Indonesia sudah mengamankan sebanyak 173,1 juta dosis Covid-19, yang terdiri dari 144,7 juta dosis dalam bentuk bulk yang didatangkan dari Sinovac, dan 28,6 juta dosis dalam bentuk finish product yang berasal dari AstraZeneca melalui jalur Covax dan jalur Bilateral ialah Sinopharm serta Moderna.

Baca Juga: Hati-hati! Kegiatan sederhana ini berpotensi menyebarkan virus Covid-19

Adapun vaksin kemasan bulk sebanyak 144,7 dosis tersebut, diperkirakan akan menjadi 117,3 juta dosis vaksin bentuk jadi.

Sekretaris Perusahaan sekaligus Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, vaksin baru akan bisa didistribusikan, apabila sudah melalui tahap-tahap tertentu, seperti proses fill and finish, packaging dan juga karantina uji untuk vaksin yang diterima dalam bentuk bulk. Untuk vaksin yang diterima dalam bentuk finish product hanya akan melewati proses karantina saja.

“Dalam proses pendistribusian sendiri, Bio Farma memiliki tanggung jawab untuk pelaksanaan distribusi vaksin sejak dari Bio Farma, hingga Kabupaten/Kota. Pelaksanaan distribusi tersebut tentu akan berdasarkan pada alokasi dan permintaan dari Kementerian Kesehatan”, ungkap Bambang dalam keterangan resmi, Minggu (1/8).

Pendistribusian juga tetap harus memperhatikan ketersediaan vaksin yang siap didistribusikan atau sudah mendapatkan lot rilis dari Badan POM. Selain hal - hal tersebut, Bio Farma juga akan mempertimbangkan kapasitas penyimpanan di Dinas Kesehatan tempat tujuan.

Baca Juga: Data Corona Indonesia, Sabtu (31/7): Masih ada 545.447 kasus aktif, berkurang 3.896

Bambang menambahkan, Bio Farma saat ini terus melakukan proses pendistribusian vaksin Covid-19 ke seluruh provinsi di Indonesia. Seperti sejak tanggal 26 Juli 2021 lalu, Bio Farma telah mendistribusikan vaksin ke 34 provinsi.

Vaksin yang didistribusikan pada periode tersebut antara lain, 2,1 juta vaksin AstraZeneca, kemudian diikuti tanggal 28 Juli 2021 sebanyak 1,6 juta terdiri dari vaksin AstraZeneca sebanyak 300.100 dosis dan Moderna sebanyak 1,3 juta dosis.

Kemudian pada tanggal 29 Juli 2021 Bio Farma juga telah mengirimkan sebanyak 3,2 juta dosis vaksin terdiri dari 1,2 juta dosis vaksin AstraZeneca (AZ), 1,9 juta dosis vaksin Covid-19, dan 47.400 dosis vaksin Moderna.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×