kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bikin bangga! Alumni UGM borong jabatan Direksi di Bank BNI


Senin, 22 Juni 2020 / 16:55 WIB
Bikin bangga! Alumni UGM borong jabatan Direksi di Bank BNI
ILUSTRASI. Gedung kantor pusat Bank BNI di Jl. Jend Sudirman Jakarta Pusat /Pho.Daniel/05/05/2006/KONTAN/difile oleh Daniel


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) memang sudah diumumkan pada April 2020. Bagi yang tidak lolos di ajang tersebut, pendaftaran masuk universitas jalur mandiri bisa jadi pilihan.

Nah, bagi yang masih bingung menentukan universitas idaman, jejak sukses karier para alumni bisa jadi pertimbangan untuk menentukan universitas pilihan. Salah satunya dengan menelusuri jejak karier para alumni universitas yang sukses berkiprah di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Baca Juga: Komisaris Bank BRI dikuasai lulusan Universitas Indonesia

Universitas Gadjah Mada (UGM), termasuk universitas yang memiliki banyak alumni yang sukses berkarier di BUMN. Alumni UGM yang memiliki ikatan alumni bernama Keluarga Alumni UGM (Kagama) misalnya banyak mengisi jabatan penting di Bank Negara Indonesia (BBNI) Tbk.

Berdasarkan susunan komisaris dan direksi yang ditetapkan Kementerian BUMN pada Februari 2020, tiga alumni S-1 dari UGM mengisi jabatan direksi dari total 12 direksi BBNI. Dengan kata lain, alumni UGM mengambil porsi 25%.

Sementara alumni S-1 Universitas Indonesia (UI), alumni Institut Teknologi Bandung (ITB), alumni Institut Pertanian Bogor (IPB), alumni Universitas Padjajaran (Unpad), dan alumni Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) serta alumni Universitas Brawijaya (Unibraw) masing-masing mengisi satu direksi. Sementara tiga direksi lain berasal dari kampus swasta.

Adapun jajaran direksi BNI dan asal almamater S1-nya adalah sebagai berikut:

1. Direktur Utama: Herry Sidharta (alumni Universitas Pancasila)
2. Wakil Direktur Utama: Anggoro Eko Cahyo (alumni ITB)
3. Direktur Bisnis Konsumer: Corina Leyla Karnalies (alumni UI)
4. Direktur Keuangan: Sigit Prastowo (alumni UGM)
5. Direktur Manajemen Risiko: Osbal Saragi Rumahorbo (alumni Unpad)
6. Direktur Teknologi Informasi dan Operasi: Y.B. Harianto (alumni ITS)
7. Direktur Human Capital dan Kepatuhan: Bob Tyasika Ananta (alumni UGM)
8. Direktur Hubungan Kelembagaan: Sis Apik Wijayanto (alumni Unibraw)
9. Direktur Bisnis Korporasi: Benny Yoslim (alumni Universitas Trisakti)
10. Direktur Layanan dan Jaringan: Adi Sulityowati (alumni Universitas Krisnadwipayana)
11. Direktur Bisnis UMKM: Tambok Parulian Setyawati (alumni IPB)
12. Direktur Tresuri dan Internasional: Putrama Wahju Setyawan (alumni UGM)

Baca Juga: Alumni ITB borong jabatan Komisaris di Subholding Hulu Pertamina

Dengan melihat jejak karier alumni universitas di BUMN siapa tahu bisa semakin mantap memilih universitas idaman.

Kinerja BNI Moncer

Seperti diketahui, saat ini BNI tercatat sebagai bank dengan aset terbesar ketiga di jajaran bank BUMN, setelah BRI dan Bank Mandiri. Secara nasional, aset BNI terbesar keempat setelah BRI, Bank Mandiri dan BCA.

Per kuartal I-2020, BNI menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp 635,75 triliun. Nilai tersebut 10,4% secara tahunan atau year on year (yoy). Dengan kenaikan tersebut, total aset BNI pada periode yang sama tumbuh 8,5% secara yoy menjadi Rp 868,44 triliun.

Baca Juga: Investor asing catat net sell Rp 2,81 triliun pekan lalu, saham ini masih menarik

Pada tiga bulan pertama tahun ini, BBNI membukukan laba bersih senilai Rp 4,25 triliun. Nilai ini tumbuh 4,3% secara tahunan. Namun pertumbuhan laba BBNI cenderung melambat dibanding periode kuartal I-2019. Pada tiga bulan pertama tahun lalu, BBNI mencatatkan pertumbuhan lama 11,5% menjadi Rp 4,07 triliun.

Menurut paparan manajemen BBNI seperti pernah ditulis oleh Kontan.co.id, penyebab perlambatan pertumbuhan laba BNI adalah turunnya pendapatan nonbunga sebesar 19,4% yoy. Nilainya turun dari Rp 2,59 triliun pada kuartal I-2019 menjadi Rp 2,09 triliun per kuartal I-2020.

Adapun pendapatan bunga bersih atau net interest income BNI meningkat 7,7% secara tahunan menjadi Rp 9,53 triliun. Masih berdasarkan kinerja kuartal I-2020, BNI mencatatkan pertumbuhan penyaluran sebesar 11,2% secara tahunan. Angkanya dari Rp 521,34 triliun pada kuartal I-2019 menjadi Rp 579,60 triliun pada kuartal I-2020.

Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross BNI juga meningkat menjadi 2,4%. Di periode yang sama tahun lalu NPL gross BNI tercatat sebesar 1,9%.
Namun demikian, rasio NPL neto BBNI tercatat menurun menjadi 0,5% di kuartal I-2020 dari 0,9% pada tiga bulan pertama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×