kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bidik Target Ekonomi Digital Hingga US$ 330 Miliar, Ini Strategi Pemerintah


Jumat, 02 September 2022 / 20:42 WIB
Bidik Target Ekonomi Digital Hingga US$ 330 Miliar, Ini Strategi Pemerintah
Robot Humanoid 5G dari Telkomsel menyapa pengunjung saat pameran Gugus Tugas Industri (ITF) pada pertemuan keempat Kelompok Kerja Ekonomi Digital (4th DEWG) Presidensi G20 Indonesia di Nusa Dua, Bali, Rabu (31/8/2022).


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Transformasi digital merupakan salah satu kunci dalam percepatan pemulihan dan peningkatan daya tahan ekonomi nasional. Upaya mengakselerasi transformasi digital juga menjadi strategi pemerintah dalam memastikan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Nilai ekonomi digital Indonesia pada 2021 menyentuh angka tertinggi di kawasan ASEAN dan mencapai US$ 70 miliar. Bahkan di tahun 2030, diprediksi nilai ekonomi digital akan meningkat hingga US$ 330 miliar.

Dengan peningkatan yang pesat tersebut, kebutuhan akan talenta digital sebagai navigator utama dalam menggerakkan ekosistem digital turut meningkat sehingga pemerintah juga berupaya mendorong pengembangan talenta dan infrastruktur digital melalui berbagai kebijakan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pada tahun 2030, diprediksi akan terjadi kekurangan 47 juta talenta digital di Kawasan Asia Pasifik dan saat ini Indonesia membutuhkan sekitar 600.000 talenta digital setiap tahun.

Baca Juga: Dukung Transformasi Startup, Lenovo Indonesia Berdayakan Penggiat Startup

"Untuk itu, pemerintah telah menginisiasi berbagai kebijakan," ujar Airlangga dalam keterangan resminya, Jumat (2/9).

Salah satu kebijakan yang diinisiasi pemerintah yaitu Program Kartu Prakerja yang bersifat end-to-end digital. Sebagai program pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan berupa bantuan biaya dengan nilai manfaat hingga Rp 3,55 juta bagi setiap individu.

Kartu Prakerja juga telah menyasar lebih dari 13 juta penerima manfaat dari 514 kabupaten/kota dan memperlihatkan bahwa infrastruktur digital Indonesia telah mampu menjangkau hingga seluruh pemerintah.

Kemudian, pemerintah juga mendukung upaya peningkatan riset dan inovasi digital, khususnya bagi pengembangan bisnis UMKM dan startup melalui penciptaan ekosistem yang kondusif dan mampu memperkuat kolaborasi antar stakeholders serta peningkatan investasi di bidang riset, pengembangan, dan penerapan teknologi digital yang inovatif.

Baca Juga: Wamen BUMN Sebut Pembentukan Bank Emas Tunggu Regulasi Formal

Airlangga menambahkan, pemerintah juga berupaya memperluas konektivitas dengan membangun berbagai infrastruktur digital mulai dari Jaringan Fiber Optic Palapa Ring, Menara Base Transceiver Station (BTS), Satelit Multifungsi Satria pada pulau-pulau yang relatif kecil, perluasan cakupan 4G dan penerapan 5G, hingga pembangunan Pusat Data Nasional di sejumlah lokasi strategis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×