Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Pemerintah dan DPR menyepakati biaya investasi dalam RAPBN 2017 sebesar Rp 49,138 triliun. Adapun rincian anggaran yaitu akan diinvestasi kepada BUMN sebesar Rp 4 triliun, investasi kepada lembaga Rp 3,2 triliun, investasi kepada BLU sebesar Rp 4,8 triliun. Investasi kepada organisasi/badan usaha internasional Rp 1,98 triliun. Cadangan pembiayaan investasi Rp 5,1 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pembiayaan investasi masuk dalam post pembiayaan anggaran. Dan tujuan dari pembiayaan investasi ini adalah untuk mendukung prioritas pembangunan nasional.
"Dalam hal ini secara khusus kita mengatakan bahwa pembiayaan anggaran harus sesuai dengan mengendalikan rasio utang terhadap PDB dalam batas yang terkendali," ujar Sri Mulyani di DPR, Kamis (15/9).
Kedua, memanfaatkan utang untuk kegiatan produktif dengan menjaga keseimbangan ekonomi secara makro. Ini untuk menunjang keseimbangan ekonomi makro dengan mengelola dari sisi permintaan maupun investasi dari sisi suplay.
"Ketiga menggunakan sisa anggaran lebih untuk mengatisipasi apabila terjadi ketidakpastian dalam perekonomian ternasuk menjaga cash flow tiap bulan," ungkapnya.
Keempat, mengembangkan dan mengoptimalkan pembiayaan yang bersifat kreatif dan inovatif dalam rangka melakukan akselerasi pembangunan khususnya di dalam akses pembiayaan bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Sementara Ketua Komisi XI, Melchias Marcus Mekeng mengatakan, komisi XI sepakat menerima usulan pembiayaan pemerintah sesuai dengan nota keuangan. Namun komisinya akan mendalami kemana saja investasi itu disalurkan dan pemanfaatannya seperti apa. "Kami menerima tapi dengan adanya pendalaman," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
