kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Biar optimal, Baznas siap layani jemput zakat


Kamis, 15 Juni 2017 / 10:03 WIB
Biar optimal, Baznas siap layani jemput zakat


Reporter: Agus Triyono, Dede Suprayitno | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tak bisa dipungkiri, dengan jumlah penduduk beragama Islam di Indonesia yang besar, potensi zakat jelas gede. Meski begitu, hingga kini zakat, infak dan sedekah yang dihimpun Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) masih kecil dari potensinya.

Data Baznas, pada 2016 pengumpulan zakat, infak, sedekah dan dana sosial hanya sebesar Rp 5,017 triliun, naik 37,45% dari tahun 2015 yang mencapai Rp 3,65 triliun. Meski naik, pengumpulan ini masih jauh di bawah proyeksi.

Ketua Baznas Bambang Sudibyo mengatakan, sejatinya potensi zakat yang bisa dihimpun dari masyarakat Indonesia cukup besar. Berdasarkan penelitian Baznas bersama ITB, tahun 2011 potensi zakat di Indonesia mencapai Rp 217 triliun. Hanya, potensi ini belum seluruhnya bisa terhimpun lantaran berbagai faktor.

Salah satu penyebabnya adalah banyak masyarakat yang menyalurkan zakatnya tanpa melalui lembaga resmi.

General Manager Dompet Dhuafa M. Sabeth Abilawa menambahkan, minimnya data pengumpulan zakat di lembaga zakat resmi lantaran banyak masyarakat yang lebih suka menyalurkan zakatnya langsung ke masjid dan panti asuhan.

Menurutnya, masyarakat yang menyalurkan zakat di luar lembaga resmi mencapai 90%. "Cukup banyak," ujarnya Rabu (14/6). Ini artinya dari total penduduk beragama Islam di Indonesa, hanya 10% yang masuk Baznas.

Menurut Sabeth, penyaluran zakat lewat lembaga resmi memiliki efek gulir yang besar. Selain koordinasi penyaluran lebih tepat sasaran, manfaat penyaluran zakat juga bisa lebih optimal oleh masyarakat.

Diperbaiki

Bambang bilang, untuk tahun ini Baznas menargetkan bisa menghimpun zakat sebanyak Rp 6 triliun.

Nah, untuk mewujudkannya, menurut Bambang, Baznas kini tengah berinovasi untuk memperbaiki kemudahan berzakat baik lewat layanan perbankan maupun dengan layanan jemput zakat.

Baznas juga bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna menghimpun zakat lewat program layanan keuangan inklusi tanpa kantor (Laku Pandai).

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Haddad bilang, saat ini ada 328.466 agen Laku Pandai yang siap melayani pembayaran zakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×