kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

BI Upayakan Inflasi Kembali ke Kisaran Sasaran pada Kuartal III 2023


Rabu, 19 Oktober 2022 / 11:54 WIB
BI Upayakan Inflasi Kembali ke Kisaran Sasaran pada Kuartal III 2023
ILUSTRASI. Suasana Pasar Palmerah, Jakarta Pusat. BI Berupaya Bawa Inflasi Kembai ke Kisaran Sasaran di Kuartal III-2023.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kenaikan inflasi global diprediksi akan merembet ke Indonesia. Inflasi pada akhir tahun 2022 diproyeksi melampaui 4% secara tahunan atau year on year (yoy), batas yang ditetapkan pemerintah.

Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan, inflasi Indonesia pada tahun 2022 akan berada di kisaran 6,3% yoy. Meski di atas kisaran sasaran, ini sudah lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 6,6% hingga 6,7%. 

Namun, BI tetap tak tinggal diam. BI akan terus berupaya untuk membawa laju inflasi Indonesia kembali ke kisaran sasaran 3% yoy plus minus 1%. Salah satu instrumen yang digunakan adalah kebijakan moneter berupa suku bunga acuan. 

Baca Juga: BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada 2022 Capai 5,2%

“Kami yakin dengan kebijakan ini, kami bisa membawa inflasi kembali ke kisaran sasaran mulai pada kuartal III-2023,” tegas Perry dalam Seminar Nasional DPR RI, Rabu (19/10) secara daring. 

Perry memperkirakan, inflasi pada kuartal III 2023 akan berada di kisaran 3,5% yoy hingga 3,6% yoy. Bertahap, pada kuartal IV-2023, inflasi akan kembali ke titik tengah sasaran inflasi, yaitu sebesar 3% yoy. 

Perry juga mengaku, langkah peningkatan suku bunga acuan saja tak cukup untuk menekan laju inflasi.  BI membutuhkan uluran tangan pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga inflasi dari sisi suplai. 

Ini lewat Tim Pengendalian Inflasi (TPI) baik pusat maupun daerah. Perry bersyukur, kerja sama ini berhasil menekan laju inflasi, khususnya inflasi pangan yang juga menjadi kekhawatiran semua.

Baca Juga: Tren Kenaikan Suku Bunga Global Ikut Mengerek Imbal Hasil SBN

Dengan TPI, pemerintah akan menjamin pasokan pangan dan distribusi agar tak menambah beban inflasi baik dari sisi impor (imported inflation) maupun inflasi energi. 

Pengendalian inflasi yang dilakukan oleh BI dan pemerintah diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat. Kalau daya beli masyarakat terjaga, maka konsumsi rumah tangga sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi juga akan tumbuh, kemudian bermuara pada penguatan pertumbuhan ekonomi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×