Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perekonomian Indonesia di paruh pertama tahun 2020 ini cukup terkoyak akibat Covid-19. Bank Indonesia (BI) pun berharap kondisi di semester II-2020 bisa lebih baik daripada semester pertama tahun ini.
Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo, mengatakan, kalau perkembangan perekonomian di paruh kedua tahun depan juga bergantung dengan usaha-usaha yang dilakukan oleh berbagai otoritas di dalam negeri, sehingga akan bergantung pada lima hal.
Pertama, permintaan domestik. Menurutnya, permintaan domestik di semester II-2020 bisa ditingkatkan sejalan relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dilakukan bertahap.
Baca Juga: Analis sebut IHSG pekan depan berpotensi mengalami koreksi, simak sentimennya
"Sektor prioritas apa saja yang bisa dibuka, paling tidak bisa mendorong konsumsi masyarakat. Karena, tanpa konsumsi masyarakat kita sulit untuk melihat ekonomi tumbuh di semester kedua tahun ini," ujar Dody, Sabtu (29/8).
Kedua, bagaimana kebijakan fiskal pemerintah akan digenjot dari sisi konsumsi pemerintah. Penyerapan belanja pemerintah di semester kedua tahun ini harus digenjot dan tentu saja harus didistribusi merata, khususnya masyarakat menengah ke bawah.
Ketiga, ini juga ada peran dari otoritas moneter. Kebijakan BI harus akomodatif di semester kedua tahun ini sehingga bisa membantu kebijakan fiskal dalam menggenjot perekonomian.
Baca Juga: Walau dihantam corona, bank jumbo masih pede kinerja tahun ini bakal tetap tumbuh
Keempat, bagaimana kelanjutan kebijakan restrukturisasi kredit. Apalagi, restrukturisasi kredit bagi UMKM ini sangat kuat ke penguatan kemampuan membayar usaha-usaha kecil.