Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Hendra Gunawan
BALIKPAPAN. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W Martowardojo memastikan tekanan inflasi pada Juli 2017 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,66%. Dibandingkan periode sama 2016 yang sebesar 0,69%, inflasi Juli 2017 juga diperkirakan akan lebih rendah.
Inflasi yang lebih rendah disebabkan karena tekanan harga bahan pangan dan sektor transportasi yang menyumbang inflasi Juni telah turun pada bulan ini.
Berdasarkan survei BI, hingga pekan kedua Juli 2017 terjadi inflasi sebesar 0,25%. Dengan perkembangan tersebut, inflasi tahunan Juli 2017 diperkirakan 3,9% year on year (YoY), lebih baik dibandingkan dengan inflasi tahunan Juni 2017 yang tercatat 4,37% YoY.
Menurut Agus, menyusutnya inflasi Juli karena harga bawang putih dan cabai semakin murah. Kementerian Perdagangan mencatat harga rata-rata nasional cabai merah biasa per 14 Juli 2017 Rp 28.728 per kilogram (kg), turun dari data terakhir pada 23 Juni Rp 34.216 per kg.
Jika bulan Juni inflasi sempat meningkat didorong sektor transportasi, pada Juli justru menyumbang deflasi. "Transportasi menyumbang deflasi karena kembali kondisi yang normal jika dibandingkan saat Lebaran," kata Agus, akhir pekan lalu.
Agus juga bilang efek kenaikan tarif dasar listrik 900 VA sudah tidak menyumbang inflasi bulan ini. "Efek tarif listrik terakhir bulan lalu," tandasnya. Penyumbang inflasi Juli 2017 dari sektor pendidikan karena adanya ajaran baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News