kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI tegaskan alokasi SDR dari IMF bukan utang


Rabu, 08 September 2021 / 15:34 WIB
BI tegaskan alokasi SDR dari IMF bukan utang
ILUSTRASI. Bank Indonesia


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali menegaskan, suntikan Special Drawing Rights (SDR) yang berasal dari Dana Moneter Internasional (IMF) bukan merupakan utang ataupun pinjaman. 

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Internasional BI Doddy Zulverdi juga menegaskan, tambahan alokasi IMF bukan khusus untuk Indonesia, tetapi merata ke seluruh negara anggota IMF, sesuai porsi kuota masing-masing.

“Ini kebijakan dalam tataran global IMF. SDR yang diterima pada tahun ini berbeda dengan dana yang diterima saat krisis 1998. Ini juga tidak ada kewajiban untuk mengembalikan dan tidak ada jangka waktunya. Berbeda,” tegas dia, Rabu (8/9). 

Tambahan alokasi SDR ini lebih tepatnya untuk mendukung ketahanan dan stabilitas ekonomi global dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19 dan membangun kepercayaan pelaku ekonomi, serta memperkuat cadangan devisa global. 

Doddy menambahkan, ini pun bukan kali pertama IMF menambah alokasi SDR. Pada tahun 1972, IMF pernah memberikan alokasi SDR bagi negara-negara di dunia sebesar 9,3 miliar SDR. Relatif kecil, karena skala ekonomi dunia waktu itu juga masih kecil. 

Baca Juga: Cadangan devisa Agustus 2021 tambun, begini prospek ke depan

Kemudian, sekitar tahun 1979 hingga 1981, IMF juga memberikan tambahan alokasi SDR sebesar 12,1 miliar SDR. 

Pada saat krisis finansial global di tahun 2009, IMF juga menambah skala SDR menjadi total 161,2 miliar SDR. Memang membengkak karena skala krisis ini besar. 

Pada tahun 2021, pada saat pandemi Covid-19, IMF kembali mengalokasikan 456,5 miliar SDR atau ekuivalen US$ 650 miliar untuk memperkuat ekonomi global. 

Dari jumlah tersebut, Indonesia mendapat sebesar 4,46 miliar SDR atau ekuivalen US$ 6,31 miliar. Ini dihitung berdasarkan kurs pada saat pengalokasian, yaitu pada tanggal 23 Agustus 2021. 

Nah, tambahan SDR pada tahun ini, membuat cadangan devisa per akhir Agustus 2021 meroket US$ 7,5 miliar menjadi US$ 144,8 miliar dan menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah.

Selanjutnya: IHSG anjlok 1,41% ke 6.026 pada perdagangan Rabu (8/9), asing lepas BBRI, BBCA, MDKA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×