kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.318   28,00   0,17%
  • IDX 6.748   -54,81   -0,81%
  • KOMPAS100 996   -9,48   -0,94%
  • LQ45 769   -7,95   -1,02%
  • ISSI 211   -0,75   -0,35%
  • IDX30 399   -3,09   -0,77%
  • IDXHIDIV20 481   -2,78   -0,58%
  • IDX80 112   -1,12   -0,98%
  • IDXV30 118   -0,20   -0,17%
  • IDXQ30 131   -1,06   -0,81%

BI tak takut aturan uang elektronik digugat


Jumat, 13 Oktober 2017 / 15:49 WIB
BI tak takut aturan uang elektronik digugat


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 16/8/PBI/2014 tentang Uang Elektronik digugat ke Mahkamah Agung oleh dua orang warga. Pihak penggugat adalah Normansyah dan Tubagus Haryo Karyanto yang merupakan pengguna layanan tol dan bus Transjakarta.

Keduanya menilai, ketentuan pembayaran dengan uang elektronik untuk layanan publik tersebut mendiskriminasi warga yang hendak melakukan transaksi pembayaran secara tunai sehingga bertentangan dengan Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.

Atas hal tersebut, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menyatakan, PBI yang diterbitkan itu telah sesuai dengan UU Mata Uang. Sebab, di UU tersebut, dikatakan bahwa rupiah adalah mata uang yang sah.

"Rupiah itu ada bentuk rupiah dalam tunai, ada yang bentuk non tunai," kata Mirza di Jakarta, Jumat (13/10).

Ia melanjutkan, transaksi menggunakan uang elektronik sama dengan transaksi transfer melalui giro di bank atau transfer di tabungan. Artinya, transaksi-transaksi tersebut merupakan transaksi rupiah dalam bentuk non tunai.

"Intinya BI membuat aturan itu demi kebaikan negeri ini," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×