kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.585   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

BI Sudah Beli Surat Utang Pemerintah Rp 32,46 Triliun hingga 17 Februari 2025


Rabu, 19 Februari 2025 / 15:09 WIB
BI Sudah Beli Surat Utang Pemerintah Rp 32,46 Triliun hingga 17 Februari 2025
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) telah membeli surat berharga negara (SBN) yang diterbitkan pemerintah Rp 32,46 triliun sejak Januari hingga 17 Februari 2025. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/agr


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah membeli surat berharga negara (SBN) yang diterbitkan pemerintah sebesar Rp 32,46 triliun sejak Januari hingga 17 Februari 2025.

“Selama 2025 data hingga 17 Februari 2025 BI telah membeli SBN sebesar Rp 32,46 triliun," tutur Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (19/2).

Perry mengungkapkan BI telah membeli SBN yaitu melalui pasar sekunder sebesar Rp19,46 triliun dan pasar primer sebesar Rp 12,99 triliun.

Perry mengungkapkan, ke depan BI akan terus mengoptimalkan strategi operasi moneter pro-market untuk meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter, mempercepat pendalaman pasar uang dan pasar valas, mendorong aliran masuk modal asing, berkoordinasi erat dengan kebijakan fiskal Pemerintah.

Baca Juga: BI Kemungkinan Tak Lagi Andalkan SRBI untuk Stabilkan Nilai Tukar Rupiah

Sebelumnya, Perry mengungkapkan, BI akan memborong SBN di pasar sekunder Rp 150 triliun untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.

“Kebutuhan likuiditas, dan segala macam, ada bagian dari rencana operasi moneter untuk ekspansi melalui pembelian SBN dari pasar sekunder. Jumlahnya bahkan tidak hanya Rp100 bisa sampai dengan Rp150 bahkan kemungkinan kemungkinan bisa lebih tinggi, nanti kami akan bicarakan,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (18/12).

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menambahkan,  fokus BI adalah untuk mendalami pasar keuangan dan memperkuat pasar valuta asing (valas).

“Kami masuk ke pasar SBN sekaligus juga menahan pada saat ada tekanan yang tinggi di pasar SBN, BI ada di sana, sehingga yield SBN tidak bergerak secara liar,” ungkapnya.

Baca Juga: Aturan DHE 100% Bakal Dukung Rupiah di Tengah Kekhawatiran Tarif Trump

Ia mencatat, hingga minggu kedua Desember 2024, BI sudah membeli SBN di Rp 169,5 triliun. Rinciannya Rp 62 triliun dibeli dari pasar perdana, dan Rp 107 triliun dari pasar sekunder.

“Kami dengan pemerintah akan terus berkoordinasi khususnya bagaimana mensinkronkan kebijakan SRBI dan SBN, dan juga penerbitan SBN oleh pemerintah,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×