Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Kebijakan kedua, mempercepat realisasi stimulus fiskal. Seperti yang kita ketahui, pemerintah mematok defiist fiskal sebesar 5,87% dari PDB pada tahun depan. Perry optimistis, kalau stimulus fiskal ini mampu mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Ketiga, peningkatan kredit atau pembiayaan kepada dunia usaha untuk mengatasi credit crunch. Perry optimistis, kalau pertumbuhan kredit pada tahun 2021 mampu berada di kisaran 7% hingga 9%.
Baca Juga: Indikator ini jadi bukti ekonomi Indonesia sudah membaik
Keempat, keberlanjutan stimulus moneter dan makroprudensial. Bank sentral memegang peran dalam kebijakan ini. Perry bilang, BI akan tetap hadir dengan stimulus moneter dan makroprudensial yang akomodatif, juga digitalisasi sistem pembayaran dan pendalaman pasar uang, penguatan ekonomi syariah, juga UMKM.
Sementara kebijakan kelima, Indonesia perlu untuk menciptakan iklim yang ramah dengan digitalisasi ekonomi dan keuangan, khususnya bagiĀ UMKM.
Selanjutnya: PMI Manufaktur Indonesia naik, ini rekomendasi saham yang layak dikoleksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News