kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

BI: Rupiah mesti sebanding dengan negara pesaing


Selasa, 18 Februari 2014 / 20:30 WIB
BI: Rupiah mesti sebanding dengan negara pesaing
ILUSTRASI. Masalah Kesehatan yang Rentan Terjadi pada Wanita


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Nilai mata uang Garuda alami penguatan semenjak Jumat pekan lalu berhasil menembus hingga ke level 11.800. Bank Indonesia (BI) melihat penguatan rupiah ini harus dibandingkan dengan negara-negara pesaing.

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Doddy Zulverdi mengatakan nilai mata uang regional juga mengalami penguatan. "Bukan kita sendiri yang menguat," ujar Doddy, Selasa (18/2).

Doddy menjelaskan penguatan rupiah ini harus dibandingkan dengan negara pesaing lainnya yang sama melakukan aktivitas ekspor. Sepanjang indeks nilai tukar riil efektif Indonesia berada di bawah 100 maka rupiah masih cukup kompetitif bersaing.

"Walaupun berfluktuasi namun sepanjang konsisten dengan regional maka rupiah punya daya saing," ujar Doddy, Selasa (18/2).

Adapun BI mencatat secara rata-rata, rupiah Januari 2014 adalah sebesar 12.075 per dolar AS, melemah 0,7% dibandingkan pelemahan rata-rata rupiah pada Desember 2013 sebesar 3,74%.

Dengan perkembangan ini maka indeks nilai tukar rupiah riil efektif (Real Effective Exchange Rate - REER dengan tahun dasar 2006) tercatat 94,2 sehingga tingkat daya saing harga ekspor Indonesia relatif tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×