kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI: Rupiah bakal menguat di tahun 2014


Minggu, 29 Desember 2013 / 16:58 WIB
BI: Rupiah bakal menguat di tahun 2014
ILUSTRASI. Nasabah membayar hewan kurban melalui Super App OCTO Mobile di Jakarta, Kamis (16/6/2022).


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

LABUAN BAJO. Bank Indonesia optimistis nilai tukar rupiah pada 2014 akan menguat menyusul kondisi fundamental yang membaik seperti turunnya defisit transaksi berjalan dan terkendalinya tingkat inflasi.

"2014, dengan kondisi fundamental yang membaik seperti defisit transaksi berjalan yang turun, diharapkan rupiah akan menguat," kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Doddy Waluyo, di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Sabtu (28/12/2013) malam.

Dia memperkirakan defisit transaksi berjalan pada 2014 akan mencapai 25 miliar hingga 26 miliar dollar AS atau 2,9 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Kondisi tersebut lebih baik dibanding akhir 2013 yang diperkirakan mencapai 31 miliar dollar AS atau 3,6 persen dari PDB atau kondisi pada kuartal II 2013 yang mencapai 4,4 persen dari PDB.

Sementara dari sisi inflasi, BI memperkirakan inflasi akan terkendali dan kembali ke pola normal. Inflasi akan berada di kisaran 4,5 plus minus satu persen.

BPS mencatat inflasi tahun kalender pada November 2013 mencapai 7,79 persen dan laju inflasi tahun ke tahun mencapai 8,37 persen. "Dengan kondisi seperti ini seharusnya rupiah tidak melemah ke depan," kata dia.

Ia juga berharap pelaksanaan Pemilu 2014 tidak akan berdampak negatif terhadap pergerakan nilai tukar rupiah.

Mengenai kondisi kurs rupiah saat ini, dia mengakui kondisi fundamental dimana suplai lebih rendah dari permintaan menyebabkan nilai tukar rupiah melemah. "Rupiah bisa saja menguat karena sentimen positif tapi secara fundamental akan melemah dan BI tidak akan mendorong nilai tukar rupiah menjauh dari kondisi fundamental," katanya.

Ia mengakui selama 2013 ada tren melemah nilai tukar rupiah sejak Mei atau Juli. Sebelum Mei, nilai tukar rupiah di bawah Rp 9.700 per dollar AS, dan sejak September di atas Rp 10.000 per dollar AS.

Kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat (27/12/2013), melorot setelah libur dan cuti bersama Natal ke posisi Rp 12.260 per dollar AS, turun  45 poin dibanding Selasa (24/12/2013) yang berada pada  Rp 12.215.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×