Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat laju inflasi semakin terkendali. Bahkan bank sentral memperkirakan inflasi bulan ini bisa lebih baik dibanding September 2017.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, pihaknya memperkirakan inflasi tahunan Oktober 2017 bisa mencapai 3,66% year on year (YoY). Proyeksi itu berdasarkan survei harga mingguan yang dilakukan BI hingga pekan ketiga Oktober 2017.
Angka itu lebih rendah dari inflasi tahunan September 2017 yang dicatatkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 3,72% YoY. Sementara inflasi bulanan September tercatat 0,13%.
"Kami lihat pengelolaan inflasi terus terjaga dengan baik," kata Agus di Gedung DPR, Senin (23/10).
Dengan perkembangan itu, Agus melihat inflasi akhir tahun bisa berada di kisaran batas bawah target sasaran inflasi tahun ini sebesar 4% plus minus 1%. Sayangnya, Agus masih belum mau menyebut angka pastinya.
Yang jelas lanjut Agus, kondisi tersebut terutama karena koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang lebih baik dalam mengelola harga pangan yang bergejolak (volatile foods). Di sisi lain, pemerintah telah memutuskan untuk tidak menaikkan sejumlah harga yang diatur pemerintah (administered prices) baik tarif listrik maupun bahan bakar minyak (BBM).
"Itu (kenaikan tarif listrik dan BBM) yang tidak dilaksanakan tahun 2017. Jadi ini membuat kepastian tentang postur inflasi Indonesia," tambahnya.
Sementara itu, Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan, pihaknya memproyeksi inflasi bulanan Oktober 2017 sebesar 0,08%. Hal itu berdasarkan hasil survei mingguan pada pekan ketiga bulan ini.
Penyebab inflasinya, yaitu kenaikan harga beras dan cabai merah. Namun di sisi lain terdapat sejumlah komoditi yang menjadi penghambat inflasi bulan ini.
"Komoditi deflasi seperti bawang merah dan bawang putih," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News