kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BI Prediksi Ekonomi RI Tahun Ini Tumbuh 4,5%-5,3%, Ingatkan Pelambatan Investasi


Minggu, 28 Mei 2023 / 06:19 WIB
BI Prediksi Ekonomi RI Tahun Ini Tumbuh 4,5%-5,3%, Ingatkan Pelambatan Investasi
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) tetap memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 berada di kisaran 4,5% yoy hingga 5,3% yoy.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh di kisaran 4,5% yoy hingga 5,3% yoy tahun ini.

Bila pada bulan lalu Gubernur BI Perry Warjiyo optimistis pertumbuhan ekonomi akan menuju batas atas kisaran sasaran tersebut. Di bulan ini, Perry tidak bisa memastikan apakah hal itu akan terjadi.

"Kalimat tersebut akan kami pastikan. Kami akan dalami apakah akan tetap bias ke atas atau berada di titik tengah kisaran sasaran tersebut," tutur Perry dalam konferensi pers, Kamis (25/5).

Baca Juga: Sejumlah Hal Ini Jadi Pertimbangan BI Sebelum Turunkan Suku Bunga Acuan

Sebab, Perry khawatir akan kinerja investasi. Sebagai salah satu komponen dengan sumbangan tertinggi pada pertumbuhan ekonomi, kinerja investasi belum terlalu nendang pada kuartal I-2023.

Pertumbuhan investasi pada awal tahun sebesar 2,11% yoy, melambat dari kuartal IV-2023 yang sbeesar 3,33% yoy. Perry juga menyoroti kinerja investasi bangunan yang rendah.

Menurutnya, kinerja investasi ke depan akan menjadi pekerjaan rumah yang krusial bagi otoritas. Perlu kajian lebih lanjut untuk mendorong kinerja investasi agar ekonomi lebih ngegas.

Terlebih, Indonesia akan memasuki tahun politik pada tahun 2024. Sesuai pola musiman, sebelum tahun politik biasanya kinerja investasi akan lemah karena para pelaku usaha maupun calon investor cenderung wait and see.

"Semoga tidak terlalu memberi tekanan yang kuat terhadap sikap atau perilaku dari korporasi untuk investasi,"  tambahnya.

Meski memang kinerja investasi cenderung melemah, Perry masih optimistis dengan kondisi konsumsi swasta dan kinerja ekspor ke depan. bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II-2023 Capai 5,1%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×