kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.496.000   5.000   0,34%
  • USD/IDR 15.500   15,00   0,10%
  • IDX 7.739   90,49   1,18%
  • KOMPAS100 1.204   12,89   1,08%
  • LQ45 961   11,52   1,21%
  • ISSI 233   1,74   0,75%
  • IDX30 493   6,72   1,38%
  • IDXHIDIV20 592   8,79   1,51%
  • IDX80 137   1,44   1,06%
  • IDXV30 143   0,65   0,46%
  • IDXQ30 164   2,24   1,39%

BI Pertahankan BI Rate di Level 6%, Begini Proyeksi Rupiah hingga Akhir Tahun 2024


Kamis, 17 Oktober 2024 / 09:22 WIB
BI Pertahankan BI Rate di Level 6%, Begini Proyeksi Rupiah hingga Akhir Tahun 2024
ILUSTRASI. Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Bank BSI, Jakarta, Selasa (3/9/2024). Bank Indonesia (BI) mempertahankan BI Rate di level 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Oktober 2024.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) di level 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Oktober 2024. Keputusan ini diambil di tengah kondisi geopolitik global yang masih rentan dan mempengaruhi stabilitas pasar keuangan.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan bahwa penetapan BI Rate di angka 6% dilakukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah serta memastikan inflasi dalam negeri tetap berada dalam target 2,5% plus minus 1% pada 2024 dan 2025. 

"Untuk bulan ini, karena ketidakpastian pasar keuangan global, kami fokus pada stabilitas rupiah," ujar Perry dalam konferensi pers, Rabu (16/10).

Baca Juga: BI Pertahankan Suku Bunga, Rupiah Diprediksi Menguat Hingga Rp 15.106 per Dollar AS

Meskipun fluktuasi rupiah saat ini masih dipengaruhi oleh ketidakpastian global, khususnya geopolitik di Timur Tengah, Perry optimistis bahwa nilai tukar rupiah akan stabil dan bahkan menguat dalam jangka pendek maupun ke depan.

Pada perdagangan kemarin, rupiah tercatat menguat tipis sebesar 0,12% menjadi Rp 15.536 per dolar AS. Secara mingguan, rupiah telah menguat 0,45%. 

Tonton: Bank Sentral Kompak Pangkas Bunga Demi Genjot Perekonomian

Perry menambahkan bahwa imbal hasil instrumen keuangan domestik tetap menarik, inflasi terkendali, dan defisit transaksi berjalan (CAD) rendah, yakni 0,9% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal II-2024. BI memproyeksikan CAD berada di kisaran 0,5%-1,1% pada 2025. 

"Secara eksternal masih mendukung, kecuali jika [CAD] sudah 2% ke atas, kita harus mulai jaga-jaga," ujarnya.

Baca Juga: Intip Proyeksi Pergerakan Rupiah untuk Hari Ini (17/10)

Staf Bidang Ekonomi, Industri dan Global Markets Bank Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, memperkirakan rupiah akan terus menguat hingga mencapai Rp 15.348 per dolar AS pada November 2024, dan berpotensi mencapai Rp 15.106 per dolar AS pada Desember 2024. 

"Rupiah berpotensi terus berotot hingga akhir tahun nanti," kata Myrdal.

Ekonom Bank Danamon, Hosianna Evalita Situmorang, juga memproyeksikan rupiah akan menguat menjadi Rp 15.000 per dolar AS pada akhir 2024.

Meski cadangan devisa Indonesia menurun dari US$ 150,2 miliar pada Agustus menjadi US$ 149,9 miliar pada September 2024, Myrdal memperkirakan BI akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada November dan Desember 2024,.

Karena itu, ia memprediksi BI Rate berpotensi turun menjadi 5,50% pada akhir tahun.

Baca Juga: BI Tahan Suku Bunga Acuan, Rupiah Diproyeksi Kian Perkasa

Hosianna juga memprediksi penurunan BI Rate sejalan dengan potensi pemangkasan suku bunga The Fed atau Fed Fund Rate (FFR). 

"BI-Rate masih bisa turun 25 bps jika FFR turun 25 bps, masing-masing di Federal Open Market Committee (FOMC) November dan Desember 2024," kata Hosianna.

Selanjutnya: Simak Panduan Penukaran Valas dan Kurs Dollar-Rupiah di BCA pada Kamis (17/10)

Menarik Dibaca: IHSG Bergerak ke Zona Hijau, Menguat 0,24% Pada Pembukaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×