Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali memangkas proyeksi asumsi pertumbuhan ekonomi tahun 2016 mendatang. Otoritas moneter menurunkan batas atas dan batas bawah asumsi pertumbuhan ekonomi 2016 yang diproyeksikan sebelumnya.
Gubernur BI Agus Martowardojo memperkirakan angka pertumbuhan ekonomi tahun depan berada pada kisaran 5,2%-5,6%. Adapun angka tersebut lebih rendah dibandingkan proyeksi asumsi pertumbuhan ekonomi tahun 2016 sebelumnya yakni 5,3%-5,7%.
"Hal ini sejalan dengan rendahnya volume perdagangan dunia dan rendahnya harga harga komoditas," kata Agus dalam rapat dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Selasa (15/9).
Di sisi lain, Agus menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi 2016 akan didorong oleh perbaikan pertumbuhan ekonomi global yang diproyeksikan sebesar 3,8% pada tahun depan. Sementara dari sisi domestik peningkatan permintaan domestik sejalan dengan peningkatan investasi pemerintah.
"Pertumbuhan investasi ke depan terutama oleh investasi bangunan terkait dengan realisasi proyek-proyek pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan meningkat," tambah Agus.
Sebelumnya, otoritas moneter memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,4%-5,8%. BI pun telah memangkas proyeksi tersebut menjadi sebesar 5,3%-5,7%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News