Reporter: Astri Kharina Bangun |
BANDUNG. Bank Indonesia (BI) optimistis lembaga pemeringkat lainnya seperti Moody's akan segera menyusul Fitch menaikkan peringkat surat utang negara Indonesia ke level investment grade. Indikasinya, Moody's sudah mendatangkan perwakilannya ke Indonesia.
"Paling cepat Januari tahun depan (Moody's menyusul)," perkiraan Deputi Kepala Bagian Analisis Pinjaman dan Investor Direktorat Internasional Bank Indonesia Jeffry D Putra, Rabu (21/12).
Ia menjelaskan, ada tiga lembaga rating internasional utama yang menjadi acuan di Indonesia. Selain Fitch, pemeringkat lainnya yang menjadi patokan adalah Moody's dan Standard & Poor's. Penilaian dari ketiga lembaga rating tersebut mencakup lebih dari 80% pemeringkat kredit negara-negara di Indonesia.
Dengan rating tersebut, investor bisa meminimalisir risiko investasi yang akan dilakukan. Sedangkan, bagi penerbit surat utang peningkatan rating bisa menurunkan cost of borrowing, memperluas basis investor, dan meningkatkan akuntabilitas di kalangan investor.
"Risiko kredit juga akan dipandang rendah sehingga cost of fund RI akan menjadi lebih murah. Ini juga mencerminkan persepsi positif sehingga penting untuk menarik penanaman modal asing," kata Jeffry.
S&P terakhir kali memberikan rating Indonesia di level BB+ pada 8 April 2011, Moody's mendapuk Indonesia di level Ba1 pada 17 Januari 2011. Kemudian, Fitch memasukkan Indonesia ke level BBB- pada 15 Desember 2011. Historical rating lengkap klik investasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News