Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski ada dana asing yang keluar hampir Rp 11 triliun dalam sepekan terakhir akibat wabah virus corona, Bank Indonesia (BI) optimistis bahwa ke depannya dana asing masih akan mengalir ke Indonesia.
Menurut Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo, masih adanya prospek aliran dana asing yang masuk tak lepas dari perbaikan peringkat utang (rating) yang dilakukan oleh lembaga pemeringkat Japan Credit Rating (JCR) Agency.
"Bagaimana pun, ini saat ini sebagai salah satu faktor positif guna meyakinkan para investor untuk menempatkan dananya ke Indonesia dan Indonesia merupakan salah satu negara penempatan dana yang signifikan," kata Dody saat ditemui pada Jumat (7/2) di Jakarta.
Baca Juga: Pengamat pajak menilai P3B jadi pelumas masuknya investasi asing
Selain itu, ini juga disebabkan oleh kondisi rupiah yang masih relatif stabil, meski sempat mengalami tekanan dalam seminggu awal di bulan Februari.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) BI, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dibuka dengan melemah menjadi Rp 13.726 per Senin (3/2). Kabar baiknya, pada penutupan Jumat (7/2), rupiah berhasil menguat menjadi Rp 13.647.
Dengan adanya rupiah yang menguat ini, Dody masih yakin bahwa return yang diperoleh dari yield masih cukup menarik pagi para investor.
Baca Juga: Defisit Anggaran dan Stimulus Perekonomian
Untuk ke depannya, Dody mengatakan bahwa BI bersama dengan pemerintah masih akan terus bekerjasama dalam mengeluarkan bauran kebijakan untuk menarik dana asing ke Indonesia.