kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

BI: Meski Ekonomi Dibuka, Pertumbuhan China Tak akan Setinggi Perkiraan Semula


Kamis, 22 Juni 2023 / 16:00 WIB
BI: Meski Ekonomi Dibuka, Pertumbuhan China Tak akan Setinggi Perkiraan Semula
ILUSTRASI. BI menyebut, pembukaan kembali aktivitas ekonomi China tak menjamin ekonomi negara tersebut akan ngegas.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyebut, pembukaan kembali aktivitas ekonomi China tak menjamin ekonomi negara tersebut akan ngegas. 

Dengan demikian, Gubernur BI Perry Warjiyo melihat pertumbuhan ekonomi China mungkin tumbuh tak sekuat perkiraan sebelumnya. 

"Ternyata, pola pertumbuhan ekonomi di China tidak seperti perkiraan. Awalnya kami perkirakan pembukaan kembali mobilitas akan cepat mendorong pertumbuhannya," terang Perry, Kamis (22/6) di Jakarta. 

Perry mengungkapkan beberapa hal yang mungkin menahan laju pertumbuhan ekonomi China. 

Baca Juga: BI Beri Warning Ada Peningkatan Ketidakpastian Ekonomi Global

Pertama, dampak perang dagang China dengan Amerika Serikat (AS). Tensi tinggi kedua negara tersebut membuat AS membatasi barang dari China. 

Akibatnya, ekspor China pun melambat. Berhubung ekonomi China juga bergantung pada luar negeri, maka ini bisa menjadi batu sandungan pertumbuhan ekonomi China. 

Kedua, dampak kenaikan mobilitas tak serta merta mendorong permintaan dalam negeri. Ini juga membuat bank sentral China kemudian menurunkan suku bunga acuan untuk menggenjot permintaan. 

Ini kemudian menjadi salah satu hal yang memicu naiknya ketidakpastian perekonomian global. 

Perry mengingatkan, penguatan respons diperlukan untuk memitigasi risiko rambatan global terhadap ketahanan eksternal di negara berkembang, termasuk Indonesia. 

Sementara itu, ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023 akan mencapai 2,7% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×