Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Januari 2014 sebesar 0,85% sampai dengan maksimal 1% secara bulanan atau month on month. Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menyatakan, inflasi pada awal tahun seperti bulan Januari memang cenderung tinggi.
Meski begitu, dia memastikan bank sentral terus melakukan pemantauan terhadap besaran inflasi. Penyebab tingginya inflasi menurut Mirza lantaran efek musim penghujan pada awal tahun ini.
Curah hujan tinggi bahkan mengguyur beberapa wilayah penghasil pangan seperti Jawa Barat yang merupakan penghasil beras. "Inflasi pasti kami pantau. Pola inflasi Januari biasanya memang agak tinggi, mungkin saat ini bisa 0,85% sampai mendekati 1% secara mom (month on month), tapi kami belum mempunyai angka pasti," ujar Mirza di Gedung BI, Jakarta, Jumat (24/1).
Lebih lanjut Mirza mengatakan, otoritas moneter masih mematok target inflasi 2014 sebesar 4,5% plus minus 1% secara tahunan. Cuaca buruk dan banjir yang menggenangi beberapa wilayah di Indonesia diharapkan tidak membuat harga pangan melonjak tinggi di bulan Januari ini.
Data harga kebutuhan pokok nasional yang dirilis Kementerian Perdagangan menunjukkan adanya kenaikan harga seperti minyak goreng curah, daging ayam, dan beras medium. Jika harga minyak goreng curah pada awal Januari 2014 sebesar Rp 10.999 per kilogram (kg), pada 10 Januari sudah naik menjadi Rp 11.127 per kg.
Sementara daging ayam broiler naik dari Rp 29.662 per kg menjadi Rp 30.101 per kg dan beras medium dari Rp 8.669 per kg jadi Rp 8.749 per kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News