kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI melihat pertumbuhan ekonomi berpeluang lampaui 6% pada lima tahun ke depan, tapi..


Senin, 11 November 2019 / 17:18 WIB
BI melihat pertumbuhan ekonomi berpeluang lampaui 6% pada lima tahun ke depan, tapi..
ILUSTRASI. Ilustrasi Bank Indonesia.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengatakan Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 6% dalam lima tahun mendatang.

"Kami melakukan studi dan outlook kami bisa mencapai 6,1% atau 6,2% dalam lima tahun mendatang. Tapi perlu adanya bauran kebijakan dari semua kepentingan," kata Deputi Gubernur BI Dody budi Waluyo pada Senin (11/11) di Jakarta.

Baca Juga: Investasi manufaktur menurun, serapan tenaga kerja makin landai

Bauran kebijakan yang diperlukan bisa dalam jangka pendek dan menengah panjang. 

Untuk jangka pendek, Dody mengatakan Indonesia bisa mengandalkan dari suku bunga dan kebijakan fiskal lainnya.

Untuk kebijakan jangka menengah panjang, BI mengimbau agar pemerintah bisa melakukan perbaikan dan penguatan di beberapa bidang, seperti sumber daya manusia (SDM), human resources (HR), teknologi, dan infrastruktur.

Sementara itu, Dody juga memaparkan hal yang telah dilakukan oleh BI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Langkahnya sudah dilakukan dari awal, yaitu dengan upaya stabilisasi seperti contohnya dalam hal nilai tukar rupiah, inflasi dan sistem keuangan.

"Saat ini sudah relatif stabil. Nilai tukar rupiah, harga, inflasi, dan saatnya mendorong pertumbuhan ekonomi," tambah Dody.

Hal yang dilakukan oleh BI untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi adalah dengan menurunkan suku bunga acuan. Selain itu ada juga stimulus lain yang akomodatif baik dari kebijakan makroprudensial, dan bahkan perhatian kepada ekonomi keuangan syariah.

Baca Juga: Pacu pertumbuhan ekonomi, BI dorong pemda kembangkan industri pariwisata

Lalu, untuk mendorong agar pertumbuhan bisa mencapai 6%, hal yang dilakukan BI adalah dengan menjadi fasilitator dan akselerator, yaitu juga dengan memberi usulan terkait dengan sektor unggulan yang bisa diandalkan untuk penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia, seperti contohnya sektor riil, manufaktur, infrastruktur, dan pariwisata.

"Menjadi fasilitator dan akselerator untuk melihat permasalahan di pusat dan di daerah terkait dengan sektor-sektor tersebut," tambah Dody.

Sementara untuk saat ini, sektor yang dipandang Dody bisa untuk didorong untuk menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam waktu dekat adalah industri tekstil dan produk tekstil (TPT), otomotif, pariwisata, termasuk juga dengan adanya wisata halal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×