kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI: Masih ada ruang untuk turunkan suku bunga acuan, tapi..


Rabu, 18 Desember 2019 / 21:34 WIB
BI: Masih ada ruang untuk turunkan suku bunga acuan, tapi..
ILUSTRASI. Pejalan kaki melintas di gedung kantor pusat Bank Indonesia (BI) Jakarta, (18/7).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat masih ada ruang untuk menurunkan suku bunag acuan. Meski begitu, saat ini BI masih akan terus berhati-hati dan melihat seberapa risiko yang akan muncul dan berpengaruh pada pencapaian target.

"Beda dengan dua bulan yang lalu yang kita bisa cut suku bunga acuan. Namun, saat ini kami paling tidak hati-hati dalam menurunkan suku bunga acuan maupun ekspansi likuiditas meski masih ada ruang," kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo beberapa waktu lalu dalam acara economic outlook 2020 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Menurutnya, langkah untuk melakukan relaksasi ke depannya selain dipengaruhi dengan kondisi eksternal juga harus melihat data-data yang ada. Sehingga kebijakan untuk ke depannya sangat data dependence.

Baca Juga: Inflasi jinak, bunga acuan BI diperkirakan tetap 5%

Meski begitu, Dody melihat bahwa saat ini konsen BI adalah untuk menggunakan pedal gas untuk menggenjot kebijakan makroprudensial. Menurutnya, BI masih bisa memberi relaksasi kebijakan untuk mendorong sektor riil melalui lending perbankan.

"Salah satunya kebijakan untuk memberi keleluasaan pada perbankan dalam melakukan lending. Tentunya lending nanti sifatnya lebih pruden dan sektoral, serta lebih selektif dan tanda ada disinsentif melalui RIM," jelas Dody.

Selain itu, BI juga akan fokus pada pendalaman pasar. Menurutnya, yang paling penting saat ini adalah bagaimana melakukan pembiayaan tanpa mengandalkan perbankan. Oleh karena itu, pendalaman pasar ini pun dilakukan melalui perbaikan infrastruktur dan usaha untuk bisa mendorong transaksi, khususnya di pembiayaan pasar modal.

Untuk itu, Dody pun berpesan agar Indonesia yakin untuk bisa menghadapi tantangan-tantangan yang ada sehingga adanya bauran kebijakan baik dari BI dan pemerintah, bisa terlaksana dengan baik.

"Sepanjang kita yakin outlook ke depan, meski ekonomi kita punya tantangan, kita bisa mengatasi dengan koordinasi dan sinergi semua otoritas. Oleh karena itu bisa mewujudkan keyakinan dan persepsi ekonomi kita," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×